Bisnis.com, GIANYAR - Wisatawan mancanegara yang datang ke Bali sepanjang tahun 2017 mencapai 5,7 juta turis, atau melebihi target kunjungan wisman sebesar 5,5 juta turis, bahkan naik 16 persen bila dibandingkan dengan tahun 2016 sebesar 4,92 juta turis.
"Kami masih menunggu data terakhir, jumlah turis asing yang berkunjung ke Bali melalui kapal pesiar dan pelabuhan. Selama tahun 2017, ada 68 kapal pesiar yang bersandar di Tanjung Benoa dan Pelabuhan Celukan Bawang," kata Kadis Pariwisata Bali, AA Yuniartha Putra, di Gianyar, Jumat (26/1/2018) malam.
Saat menghadiri acara peringatan 60 tahun hubungan Indonesia-Jepang, ia menjelaskan target kunjungan wisman ke Bali tahun 2018 telah ditetapkan sebesar 6,5 juta orang.
Untuk mencapai target kunjungan wisman tahun 2018 itu, Pemprov Bali meminta pemerintahan kabupaten dan kota untuk menciptakan destinasi wisata baru, atau melakukan berbagai inovasi baru dari destinasi yang ada.
Selain itu, infrastruktur ekonomi menuju ke destinasi wisata juga harus ditingkatkan kualitas dan kapasitasnya.
"Bali punya 10 destinasi tersebar di berbagai kabupaten dan kota yang luar biasa bagusnya, infrastruktur dan kesiapan SDM dan promosinya harus ditingkatkan agar wisman tertarik untuk datang," katanya.
Baca Juga
Ketika ditanya upaya untuk meningkatkan kunjungan turis Jepang ke Bali, Yuniartha mengatakan sedang negosiasi terus dengan Japan Airline untuk membuka jalur penerbangan reguler ke Bali.
"Japan Airline belum lama ini sudah menjajaki penerbangan charter ke Bali dan ternyata respons dan okupansi nya cukup bagus. Hal itu mendorong Japan Airline untuk membuat penerbangan reguler ke Bali," tambahnya.
Menurut dia, turis Jepang ke Bali sekitar 200.000 orang per tahun. Posisi Jepang dalam pariwisata di Bali menduduki poisis ke-4 sebagai pemasok utama turis asing.
Sementara itu, Konjen Jepang di Denpasar, Hirohisa Chiba, mengatakan target arus turis antara Jepang-Indonesia pada tahun 2018 sebesar satu juta orang.
"Kami membangun hubungan dengan Indonesia bukan berdasarkan kepentingan ekonomi, tapi didasarkan pada hubungan dari hati ke hati," tambah Chiba.