Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ayo, Genjot Pariwisata untuk Tingkatkan Devisa

Bank Indonesia menilai sektor pariwisata perlu digenjot melalui peningkatan jumlah wisatawan mancanegara supaya dapat menjadi sumber devisa baru yang bisa diandalkan.
Turis asal China mengunjungi Yogyakarta./Antara
Turis asal China mengunjungi Yogyakarta./Antara

Bisnis.com, JAKARTA – Bank Indonesia menilai sektor pariwisata perlu digenjot melalui peningkatan jumlah wisatawan mancanegara supaya dapat menjadi sumber devisa baru yang bisa diandalkan.

Deputi Gubernur Senior BI Mirza Adityaswara mengatakan sebetulnya perkembangan sektor pariwisata terus menunjukkan perkembangan yang bagus.

“Jumlah pariwisata [wisatawan] perlu ditingkatkan lagi. Memang terjadi penambahan wisatawan yang berkunjung tapi jangan lupa banyak juga orang Indonesia yang keluar negeri,” kata Mirza saat memberi pemaparan di acara pelatihan wartawan daerah Bank Indonesia, Senin (20/11/2017).

Bank sentral mencatat sektor pariwisata telah menyumbang devisa sebesar US$11,3 miliar dolar sepanjang 2016. Nilai tersebut, kata dia, masih relatif terbatas jika dibandingkan dengan peers negara di Asia, seperti Malaysia yang sudah mencapai US$18,1 miliar, Singapura US$18,4 miliar.

Bahkan, Thailand bisa menempati posisi teratas dengan nilai devisa US$49,9 miliar. Posisi pariwisata Indonesia berada di peringkat 9 atau hanya di atas negara Vietnam.

“Thailand dan Malaysia bisa tinggi karena wisatawannya bisa mencapai 40 juta orang per tahun, nanti kalau target kita 20 juta orang tercapai itu bisa meningkatkan devisa,” kata Mirza.

Menurut dia sektor pariwisata perlu didukung peningkatan infrastruktur maupun kesiapan masyarakat Indonesia.

“Sebetulnya pemerintah sudah mendorong dengan terus membuka bandara baru, penerapan bebas visa dan penerbangan langsung untuk mendongkrak pariwisata,” ujarnya.

Mirza menambakan selain menggenjot pariwisata, pemerintah juga dapat menyerap lebih banyak devisa dengan mendorong penghematan impor.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dinda Wulandari
Editor : Nancy Junita

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler