Bisnis.com, JAKARTA -- Ketika diluncurkan pertama kalinya pada 2013, AirHelp membuat janji sederhana yakni perusahaan ini akan menangani keluhan konsumen saat dilanda masalah pada penerbangannya.
Sebagai gantinya, konsumen tidak perlu membayar sepeser pun, kecuali AirHelp berhasil mendapatkan ganti rugi dari perusahaan penerbangan terkait. Jika itu terjadi, layanan ini hanya akan memotong biaya ganti rugi sebesar 25%. Sederhana bukan?
Perusahaan yang sudah berusia tiga tahun ini mulai bergerak agresif dalam menangani keluhan konsumen terkait persoalan yang dialami konsumen dengan perusahaan penerbangan.
Biasanya, konsumen diharuskan untuk mengisi survei sederhana sehingga dapat memberikan gambaran bagi aplikasi ini untuk memecahkan masalah konsumen.
Namun, saat ini, konsumen tinggal memindai boarding pass dan menyerahkan AirHelp untuk melanjutkan keluhan. Dengan informasi yang tertera dalam pindaian boarding pass tersebut, aplikasi ini bisa melacak delay penerbangan, pembatalan, dan lain sebagainya.
“Sebelum kami ada, orang-orang tidak mengetahui mengenai hak mereka. Kebanyakan orang tidak tahu hukum dan jika mereka tahu, mereka kemungkinan tidak tahu hak yang akan mereka dapatkan. Sebenarnya ini cukup rumit, dan dari sinilah kami ada. Sekarang, satu dari tiga orang di Eropa mulai paham dengan hak mereka dalam penerbangan,” kata AirHelp Chief Executive Officer Henrik Zillmer, mengutip Bloomberg, Sabtu (3/6/2017).
Hingga saat ini, AirHelp telah memproses klaim sebanyak 2 juta penumpang pesawat dengan total kompensasi mencapai US$195 juta. Teknologi pemindaian boarding pass akan membuat proses klaim lebih mudah.
Baca Juga
Adapun, jika anda terbang ke Eropa, keluar dari Eropa, atau di Eropa, konsumen berhak mendapatkan hingga 600 euro atau US$670 untuk pesawat yang tertunda keberangkatannya (delay). Kebijakan ini bergantung terhadap lama delay dan lama perjalanan.
Sementara itu, di Amerika Serikat, regulasi penerbangan tidak sebaik hati seperti di Eropa. Konsumen perjalanan domestik tidak akan mendapatkan kompensasi jika terjadi penundaan keberangkatan. Tetapi, jika konsumen mengalami kejadian misalnya konsumen dipaksa untuk menyerahkan kursi mereka atau tiket penerbangan yang terjual melebihi kapasitas, maka anda dimungkinkan mendapatkan kompensasi mencapai US$1.350.
Meski regulasi di tiap negara berbeda-beda. AirHelp yang awalnya hanya mampu melayani penerbangan Eropa, saat ini sudah bisa menangani klaim di lebih dari 30 negara di seluruh dunia dan dengan 15 bahasa yang berbeda.
Zilmer mengungkapkan proses klaim biasanya diselesaikan sekitar dua sampai tiga bulan. Perusahaan hanya akan memotong biaya kompensasi yang diterima konsumen hingga 25%. Tetapi, jika klaim membutuhkan tindakan hukum yang penuh, maka Airhelp berhak memotong biaya kompensasi mencapai 50%.