Bisnis.com, DENPASAR - Gubernur Bali Made Mangku Pastika sepakat dengan Konjen China di Bali untuk menyelenggarakan perayaan Tahun Baru Imlek pada 22 Februari 2018.
Kerja sama diharapkan dapat mempererat hubungan Bali dengan China, sekaligus meningkatkan jumlah wisman asal negara tersebut ke Pulau Bali. Pastika menilai kegiatan itu berdampak positif bagi citra pariwisata Bali yang sempat terguncang karena status Gunung Agung.
“Kami bisa tunjukkan ke dunia jika pariwisata kita sudah pulih, dengan kedatangan banyak wisatawan China ke sini,” jelasnya Konsul Jenderal China di Bali Chen Wei, Jumat (19/1/2018).
Dalam perayaan diharapkan ada kolaborasi antara grup kesenian China yang diwakili oleh Provinsi Yunan. Provinsi ini merupakan sister province Bali, selain itu perayaan akan dimeriahkan seniman Bali.
Pastika juga menyampaikan apresiasi atas kepercayaan wisatawan China akan kondusivitas Bali pascaerupsi Gunung Agung.
“Saat ini aktivitas Gunung Agung sudah menurun, dan diperkirakan akan stabil, jadi saya mengapresiasi kunjungan wisatawan China yang mulai meningkat,” ujar Pastika.
Baca Juga
Chen Wei mengapresiasi respons positif Pemprov Bali tentang ajakan kerja sama perayaan Imlek antardua negara. Hal ini bisa menjadi upaya memperkuat kerja sama.
Dia menegaskan bahwa kedatangan wisatawan China ke Bali mulai meningkat pascaerupsi Gunung Agung, dan diperkirakan akan mencapai puncaknya pada Tahun Baru China, yaitu saat perayaan Imlek.
Chen Wei juga menawarkan program beasiswa bagi pelajar dan guru berprestasi untuk belajar bahasa Mandarin gratis di negaranya, dan ditanggung oleh pemerintahnya. Hal itu selain sebagai upaya memperkuat kerja sama, sekaligus langkah Pemerintah China agar pramuwisata berbahasa Mandarin semakin banyak.
“Program ini sudah berlangsung dari tahun lalu, dan tahun ini diakomodir sebanyak 84 siswa dan 4 guru bisa berangkat ke China belajar bahasa Mandarin,” ujarnya.
Selain untuk pelajar dan guru, program ini juga sudah menyasar para pegawai bea cukai, imigrasi dan kepolisian, untuk mempermudah komunikasi dengan wisatawan China. Ke depan tidak menutup kemungkinan memfasilitasi ASN Pemprov Bali yang ingin mengikuti program ini.