Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Tempat Liburan Sambil Belajar Membatik di Pekalongan

da banyak cara yang bisa dilakukan untuk bersenang-senang saat melancong ke suatu destinasi pariwisata. Entah itu berbelanja, jalan-jalan, wisata kuliner, olah raga ekstrim, dan masih banyak lagi. Salah satu kegiatan mengisi liburan yang bermanfaat adalah dengan mengikuti kursus kilat khusus wisatawan.
Hisyam Diputra, Griya Batik Mas/Istimewa
Hisyam Diputra, Griya Batik Mas/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA -- Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk bersenang-senang saat melancong ke suatu destinasi pariwisata. Entah itu berbelanja, jalan-jalan, wisata kuliner, olah raga ekstrim, dan masih banyak lagi.

Salah satu kegiatan mengisi liburan yang bermanfaat adalah dengan mengikuti kursus kilat khusus wisatawan. Seiring dengan semakin tingginya minat berwisata di kalangan turis domestik dan mancanegara, berbagai kota mulai menyediakan jasa kursus kilat khusus turis.

Jenis kursus kilat yang ditawarkan bermacam-macam, tetapi kebanyakan berkaitan dengan kebudayaan lokal. Misalnya saja, kelas membatik, memasak masakan tradisional, membuat kerajinan tradisional, kelas menari, hingga kelas menyanyikan lagu daerah.

Salah satu penyedia kursus kilat untuk wisatawan yang cukup terkenal adalah Griya Batik Mas di Pekalongan. Didirikan oleh Hisyam Diputra, Griya Batik Mas adalah salah satu pioner kurus kilat membatik di kota tersebut. Lantas, seperti apa dinamika kursus kilat untuk turis di sana?

Berikut penuturan Hisyam:

Apa yang melatarbelakangi Anda membuka kursus kilat khusus wisatawan? Apa tujuan dari kursus kilat ini?

Saya berinisiatif membuka paket belajar membatik setelah Kampung Batik Kauman di Pekalongan diresmikan sebagai kampung wisata belanja dan edukasi batik. Kampung Batik Kauman diresmikan pada 2011, sementara program kursus membatik kilat di Griya Batik Mas mulai dibuka sejak 2013.

Nah, saya memfasilitasi supaya Pekalongan tidak hanya tidak hanya dijadikan destinasi belanja batik, tetapi agar turis yang datang juga bisa belajar membatik. Sehingga, ada pengalaman lebih yang bisa diperoleh pengunjung.

Bagaimana animonya? Dari mana saja menjaring pesertanya?

Sejak dibuka, animonya cukup bagus. Selama ini kami sudah menjalin kerja sama dengan beberapa instansi untuk mempopulerkan pelatihan membatik.

Melalui kerja sama tersebut, ada daerah-daerah di Pekalongan yang sengaja mengirimkan warganya untuk belajar membatik. Selain itu, kami bekerjasama dengan beberapa sekolah yang ingin mengirimkan siswanya studi lapangan.

Kami juga bekerjasama dengan berbagai biro travel untuk mendatangkan wisatawan, sehingga mereka tidak hanya berkunjung dan berbelanja, tetapi bisa langsung belajar membatik di tempat kami.

Berapa biaya kursus kilatnya?Berapa orang pesertanya?

Kami membuat beberapa paket belajar membatik. Untuk paket wisatawan, materinya adalah membatik sapu tangan ukuran 30x30 cm dengan biaya Rp30.000 atau membatik taplak meja ukuran 1x1 m dengan biaya Rp75.000.

Biaya itu adalah untuk sekali datang, sekadar agar mereka belajar membatik. Durasinya sekitar 1 jam. Namun, kami juga punya kelas intensif bagi yang ingin benar-benar serius belajar membatik. Biayanya Rp500.000 per hari, mulai dari pukul 8 pagi hingga 4 sore.

Apa saja materi yang diajarkan?

Untuk kursus kilat, ditujukan bagi turis yang ingin sekadar mencoba proses membatik. Jadi, kami menyediakan kain untuk sapu tangan atau taplak sebagai medium mereka menggambar, proses membatik, pewarnaan colet, pewarnaan celup, hingga plorotan. Hasil karyanya mereka bisa dibawa pulang.

Biasanya, setiap sesi kursus kilat pesertanya minimal 3—5 orang. Tidak banyak, karena memang ditujukan untuk turis yang ingin sekadar belajar. Durasinya paling-paling hanya satu jam untuk sekali proses.

Namun, bagi pengunjung yang ingin lebih serius, biasanya mereka mengambil kelas intensif. Durasinya adalah 3—7 hari dan biayanya lebih mahal karena mencakup konsumsi, modul, dan peralatan membatik lengkap.

Rata-rata dari kalangan turis domestik atau asing?

Sementara ini masih didominasi oleh turis domestik. Kebanyakan dari Jakarta dan Jawa Tengah. Namun, ada juga turis asing dari Ukraina, Jepang, dan Belanda.

Apa manfaat yang dapat dirasakan oleh peserta?

Bagi turis domestik, kursus kilat semacam ini bisa mengajarkan mereka untuk mencintai budaya membatik. Sebab, kebanyakan orang awam maunya mencari batik dengan harga murah. Setelah mereka mengetahui proses membatik itu tidak mudah, mereka bisa lebih menghargai batik.

Mereka bisa lebih menghargai proses pembuatan batik, dan menghargai batik sebagai budaya yang diturunkan oleh nenek moyang dan perlu dilestarikan.

Bagi turis asing, manfaatnya adalah mereka bisa lebih mengenal keberagaman di Indonesia. Jadi, mereka tahu Indonesia itu sangat kaya akan warisan budaya.

Bagaimana Anda menjalin kerja sama dengan agen pariwisata?

Biasanya kami menggandeng biro travel. Karena wisata di Pekalongan belum banyak, biasanya biro-biro travel yang menuju ke Yogyakarta menambah destinasi kunjungan wisatawannya ke Pekalongan. Mereka sengaja mengarahkan pesertanya untuk mampir ke Pekalongan supaya bisa belajar membatik.

Selain dengan biro travel, kami bekerjasama dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan dari beberapa daerah. Mereka sudah punya anggaran khusus untuk mengirimkan warganya menimba ilmu membatik di Pekalongan.

Apa tantangan menjalankan kursus kilat khusus wisatawan?

Saat ini kami sudah jauh lebih berkembang dibandingkan dengan tahun pertama. Kami banyak melakukan perbaikan, dari yang awalnya hanya pelatihan sederhana sekarang kami sudah punya ruang kelas khusus, ruang pamer, dan tempat produksi yang layak untuk menerima tamu.

Seiring dengan perkembangan itu, mengelola banyak SDM menjadi tantangan tersendiri. Saat ini, kami lebih fokus supaya peserta kursus kilat yang belajar membatik di tempat kami tetap bisa mengejewantahkan ilmu yang mereka dapatkan setelah mereka pulang ke tempat asalnya.

Bagaimana prospek atau peluang bisnis kursus kilat untuk wisatawan ini?

Saya masih yakin kursus kilat untuk wisatawan akan terus berkembang ke depannya. Sebab, antusiasme belajar membatik dari masyarakat kian meningkat. Apalagi, saat ini tren wisata yang sedang digemari adalah wisata pengalaman.

Dengan demikian, kursus-kursus kilat kebudayaan akan semakin diminati oleh wisatawan domestik dan asing.

Masalah persaingan usaha, kami akan terus melakukan terobosan baru dari segi tempat agar lebih menarik, dan dari segi materi agar praktik membatik semakin menarik bagi wisatawan urban.

Apakah ada musim ramai peminat kursus? Kapan?

Tidak ada musim khusus sih. Rata-rata jumlah pesertanya selalu stabil. Paling-paling terjadi peningkatan ketika musim libur panjang sekolahan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler