Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kunjungan Turis Jepang ke Bali Melorot

Posisi Jepang dalam memasok turis ke Bali selama beberapa tahun belakangan ini melorot dari posisi kedua menjadi ketiga, setelah Australia dan China.
Turis Jepang/whatjapanthinks.com
Turis Jepang/whatjapanthinks.com

Bisnis.com, DENPASAR - Posisi Jepang dalam memasok turis ke Bali selama beberapa tahun belakangan ini melorot dari posisi kedua menjadi ketiga, setelah Australia dan China.

"China yang tadinya menempati peringkat ketiga, naik ke posisi kedua menggeser posisi Jepang hingga kini menempati ketiga dari sepuluh negara terbanyak memasok turis ke Pulau Dewata" kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali, Adi Nugroho, di Denpasar, Kamis (22/9/2016).

Dikatakan, wisatawan Jepang yang berwisata ke Bali sebanyak 127.276 orang selama tujuh bulan periode Januari-Juli 2016, naik 2,60 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat 124.051 orang.

Kunjungan wisatawan dari negeri matahari terbit itu mampu memberikan andil 4,62 persen dari total wisman yang berkunjung ke Bali sebanyak 2,75 juta orang selama tujuh bulan pertama 2016, meningkat 19,92 persen dibanding kurun waktu yang sama tahun sebelumnya yang tercatat 2,29 juta orang.

Dijelaskan, Australia tetap memainkan peranan terpenting sebagai kontribusi terbesar dengan proporsi kunjungan mencapai 23,43 persen.

"Meskipun bukan yang tertinggi, jumlah kunjungan wisman dari India memiliki pertumbuhan kumulatif terbesar dibandingkan dengan tahun 2015," ujar Nugroho.

Kunjungan kumulatif wisatawan India naik 59,07 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Peningkatan yang signifikan itu mampu menempatkan India pada posisi lima teratas negara asal wisman terbesar.

Dari sepuluh negara terbanyak memasok wisman ke Bali, tiga negara di antaranya mengalami pertumbuhan negatif yang terdiri atas Malaysia menurun 8,02 persen, Korea Selatan 5,84 persen dan Singapura 6,63 persen.

"Sedangkan negara lainnya yang masyarakatnya semakin banyak berwisata ke Bali meliputi Australia meningkat 13,89 persen, China 33,48 persen, Inggris 40,05 persen, Amerika Serikat 31,61 persen dan Perancis 27,36 persen," ujar Nugroho.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Nancy Junita
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler