Bisnis.com, JAKARTA - Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) mendesak pemerintah segera mengeluarkan travel warning ke Singapura, untuk melindungi masyarakat dari ancaman virus zika di negara tersebut.
Tulus Abadi, Ketua Harian YLKI, mengatakan travel advisory belum cukup untuk melindungi masyarakat dari ancaman virus zika di Singapura. Pasalnya, setiap tahun ada 2,5 warga negara Indonesia yang keluar masuk negara tersebut.
“YLKI mendesak pemerintah untuk mengeluarkan travel warning ke Singapura hingga persoalan virus zika di negara itu terselesaikan, dan sebelum virus itu menjadi wabah di Indonesia,” katanya, Kamis (15/9/2016).
Tulus menuturkan, saat ini sudah ada enam negara yang mengeluarkan travel warning kepada warganya untuk tidak bepergian ke Singapura. Keenam negara tersebut adalah Australia, China, Amerika Serikat, Korea Selatan, Taiwan, dan Hong Kong.
Menurutnya, pemerintah tidak memiliki keberanian untuk berkonfrontasi dengan Singapura, sehingga belum mengeluarkan travel warning. Padahal, dengan banyaknya warga negara Indonesia yang berkunjung ke Singapura, membuat Indonesia memiliki risiko tinggi terhadap penularan wabah virus zika.
“Jangan mengorbankan kesehatan masyarakat untuk kepentingan ekonomi jangka pendek dengan Singapura. Kerugian sosial ekonomi dari virus zika akan lebih besar, jika pemerintah terlambat mengantisipasinya,” ujarnya.
Dia pun menyebut pemerintah harus lebih ketat mengawasi kesehatan warga negara Indonesia yang baru pulang dari negara lain, dan warga negara asing yang masuk ke Indonesia. Pengetatan pengawasan itu diyakini dapat menekan potensi penyebaran virus zika di dalam negeri.