Bisnis.com, NUSA DUA - Kementerian Pariwisata berharap 20 juta wisatawan mancanegara (wisman) pada 2019 mendatang paling besar berasal dari China, Singapura, Malaysia, Australia, dan Jepang.
Menteri Pariwisata Arief Yahya, mengatakan, dari sisi marketing dan branding yang dilakukannya sudah mengalahkan Malaysia dan Thailand.
“Hanya saja sumber daya manusia kita masih kalah yakni di urutan keempat, kalah dari Singapura, Malaysia, dan Filipina. Kami proyeksikan pada 2017 bisa mengalahkan Malaysia dengan memberikan sertifikat hingga 500.000 SDM standar Asean,” katanya, Rabu (20/4/2016).
Pihaknya juga akan fokus pada 10 destinasi baru di Indonesia yang akan disebarkan guna mencapai target 20 juta wisman tersebut.
“Bali, Jakarta, dan Kepulauan Riau masih menjadi penyumbang terbesar pariwisata, dengan komposisi 40% - 30%, dan 20%. Secara paralel akan dikembangkan ke destinasi lainnya,” ujarnya.
Arief menuturkan, aksesibilitas Indonesia masih lemah sehingga diperlukan infrastruktur yang memadai serta direct flight yang menjangkau beberapa destinasi baru.
“Oleh karena itu maskapai penerbangan, salah satunya Citilink kami harapkan bisa mendatangkan lebih banyak direct flight dari China, Singapura, Malaysia, Australia, serta Jepang. Kemudian pasar India juga bagus, hampir 300.000 wisman dari sana namun belum ada satupun yang direct flight ke Indonesia,” terangnya.
Menurutnya, selain atraksi dan ketersediaan kamar yang cukup memadai di Indonesia, diperlukan pula aksesibilitas yang baik.
“Diperlukan solidaritas lintas sektor, speed atau kecepatan pembangunan, dan smart. Sehingga diperlukan persatuan antara airlines, stakeholder pariwisata, dan pemerintah dalam mencapai target 20 juta wisman nantinya,” imbuhnya.