Bisnis.com, BANGLI--Museum Geopark Batur yang diresmikan hari ini (1/4/2016) memperagakan 3 aspek utama pendukung geopark yaitu warisan geologi, warisan keragaman hayati, dan keragaman budaya.
Sudirman Said, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia, mengatakan ketiga aspek utama tersebut secara terintegrasi menghadirkan eksebisi layaknya natural history museum.
“Berbeda dengan museum lainnya yang kami kelola seperti Museum Geologi di Bandung, Museum Tsunami di Aceh, Museum Karst di Wonogiri, dan Museum Gunung Merapi di Sleman, Museum Geopark Batur ini tidak hanya secara khusus memamerkan informasi tentang geopark Batur dan geopark lainnya di Indonesia namun juga memperagakan 3 aspek utama tersebut,” jelasnya, Jumat (1/4/2016).
Menurutnya, museum tersebut mempunyai makna penting dalam konteks meningkatkan kepercayaan serta keyakinan nasional bahwa Indonesia mempunyai kemampuan membangun geopark berkelas dunia.
“Selain itu juga sekaligus memberikan motivasi seluruh pemangku kepentingan untuk bersama-sama mengembangkan geopark di Indonesia,” ujarnya.
Sudirman menambahkan, pembangunan museum tersebut dimulai setelah kawasan Kaldera Batur diterima sebagai anggota Unesco Global Geopark (UGG) pada September 2012 lalu. “Pada hakekatnya peran dan fungsi museum ini tidak dapat dipisahkan dari keberadaan UGG Batur yang telah hadir sebelumnya, dimana keduanya tentu mempunyai arti penting yang strategis bagi pemerintah Indonesia,” terangnya