Dua Opsi
Ada dua rencana penerbangan yang dirancangnya. Opsi pertama adalah penerbangan singkat sekira 80 menit untuk perjalanan pulang-pergi dan mendapatkan 3 menit 34 detik GMT.
Opsi kedua adalah penerbangan lama yakni 8 jam pulang pergi hingga menjelajah Indonesia bagian barat.
Tercatat ada juga beberapa penerbangan komersial yang memasuki durasi gerhana, baik penerbangan di sekitar Indonesia maupun yang bertolak ke Hawaii.
Maskapai Garuda Indonesia melalui pesawat Boeing B737-800 NG dengan nomor penerbangan GA649 jurusan Ternate-Jakarta, memiliki kesempatan menikmati GMT tepat di atas Teluk Tomini dengan durasi 2 menit 27 detik di sisi kiri pesawat atau 3 menit 3 detik untuk penumpang di sisi kanan.
Hanya saja, menurut Jubier, penerbangan ini perlu sedikit modifikasi jadwal agar mendapat gerhana secara totalitas.
"Itu berarti penumpang tinggal memilih kursi yang tepat untuk melihat gerhana, tapi tentu saja ini sulit, karena tidak ada jaminan maskapai tidak terlambat atau mengambil rute yang berbeda," lanjut Jubier.
Dalam hal ini, Jubier telah membuat kontak dengan Garuda Indonesia dan Alaska Airlines. Kedua maskapai tersebut diajak bekerja sama karena kualitasnya sudah dikenal di dunia internasional.