Bisnis.com, JAKARTA-- Pemulihan arus wisatawan ke kawasan Sharm el-Sheikh Mesir diperkirakan berlangsung selama satu tahun setelah pesawat Metrojet milik Rusia jatuh akibat dugaan ledakan bom di kawasan itu akhir Oktober lalu.
Demikian menurut pernyataan dari maskapai penerangan Monarch Airlines, perusahaan penerbangan milik Inggris yang dibeli Greybull Capital LLP tahun lalu sebagaimana dikutip Bloomberg, Selasa (8/12/2015).
Maskapai itu akan kembali memulai penerbangan ke Semenanjung Sinai pada awal 2016, tergantung dari arahan pihak berwenang Mesir dan Inggris.Perusahaan itu akan menurunkan frekuensi penerbangan dari sebelum insiden kecelakaan pesawat pada 31 Oktober lalu, ujar CEO Monarch Airlines, Andrew Swaffield .
“Arus wisatawan kemungkinan pulih dalam setahun dan pemulihannya berlangsung gradual,” ujarnya.
Akan tetapi dia menyebutkan kegiatan bisnis akan pulih secara penuh pada akhir tahun depan.
EasyJet Plc dan British Airways juga mengatakan tidak akan memulai penerbangan ke Sharm el-Sheik paling cepat Jauari tahun depan.