Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indonesia Sasar 4 Juta Turis Arab

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Lalu Muhammad Fauzal, menilai Kementerian Pariwisata (Kemenpar) berhasil mempromosikan wisata syariah ke Arab Saudi.
Turis dari Timur Tengah/arabianbusiness.com
Turis dari Timur Tengah/arabianbusiness.com

Bisnis.com, JAKARTA-- Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Lalu Muhammad Fauzal, menilai Kementerian Pariwisata (Kemenpar) berhasil mempromosikan wisata syariah ke Arab Saudi.

"Perjalanan promosi wisata (syariah) ini sukses besar," kata Fauzan saat dikonfirmasi di Jakarta, Kamis (19/11/2015).

Fauzan menjadi salah satu tim promosi yang turut serta dalam rombongan Kemenpar RI ke tiga kota di Arab Saudi.

Dia menyebut, rombongan Kemenpar RI mengunjungi kota pertama, yakni Riyadh yang mendapatkan sambutan dan antusias tinggi dari pegiat pariwisata setempat.

Tim akan mendatangi kota tujuan selanjutnya yakni Dammam dan Jedah untuk membawa misi promosi wisata syariah di Indonesia. Pihaknya meyakinkan para pegiat pariwisata di negara Timur Tengah untuk menggambarkan destinasi wisata Indonesia khususnya Lombok (NTB) dan Indonesia bagian timur.

Bahkan, pebisnis wisata asal Arab Saudi mencari destinasi yang memenuhi syarat syariah, terlebih Lombok menggondol dua penghargaan pada anugerah World Halal Summit".

Pada akhir 2015, Fauzan menyatakan Lombok akan kedatangan wisatawan asal Timur Tengah, dan Pemerintah Provinsi NTB menargetkan dua juta orang wisatawan.

4 Juta Turis

Pemerhati pariwisata dari "Center for Indonesia Tourism Studies" Medrial Alamsyah menambahkan, Arab Saudi merupakan negara potensi bagi pasar wisata Indonesia dengan jumlah sekitar empat juta wisatawan.

Medrial mengungkapkan, empat juta turis asal Arab Saudi berwisata ke luar negeri dengan mengeluarkan dana sekitar US$6,4 miliar.

Data United Nations International Tourist Organization, menurut Medrial, menunjukkan Arab Saudi menduduki peringkat pertama dari 139 negara yang mengeluarkan pendapat tertinggi untuk biaya wisata.

Medrial menyarankan pemerintah Indonesia lebih fokus mempromosikan potensi wisata, menyesuaikan dengan kebutuhan, dan keinginan wisatawan mancanegara.

"Pemerintah Indonesia perlu menggunakan strategi digital hingga memungkinkan untuk mengetahui kebutuhan langsung wisatawan mancanegara," tutur Medrial.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Nancy Junita
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler