Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Amerika Awasi Praktik Wisata Melahirkan

Pemerintah Federal Amerika Serikat terus memberantas praktik wisata melahirkan (maternity tourism) warga negara asing di wilayah bagian selatan California.
Polisi waspadai wisata melahirkan di Amerika Serikat /yibada.com
Polisi waspadai wisata melahirkan di Amerika Serikat /yibada.com

Bisnis.com, JAKARTA—Pemerintah Federal Amerika Serikat (AS) terus memberantas praktik wisata melahirkan (maternity tourism) warga negara asing di wilayah bagian selatan California.

Beberapa waktu lalu pemerintah setempat menyisir 20 lokasi yang dicurigai sebagai tempat melahirkan bagi wisatawan, selain mencari pelaku bisnisnya. Motivasi mereka melahirkan di Amerika Serikat adalah agar anak mereka  mendapatkan kewarganegaraan AS.

“Program "maternity tourism" menawarkan perjalanan  sekaligus tempat tinggal bagi wisatawan wanita asing yang tengah hamil agar mendapatkan kewarganegaraan AS, ujar pejabat AS yang tidak mau disebutkan namanya sebagaimana dikutip Huffingtonpost, Senin (9/11/2015).

Sejumlah pejabat menyebut, penginapan yang dikenal dengan maternity hotel tersebut umumnya membidik kalangan wisatawan asal China dengan tarif antara US$$15.000 sampai US$50.000. Harga tersebut tergantung pada layanan yang diberikan.

Lokasi yang disisir oleh aparat keamanan tersebut termasuk apartemen dan berbagai jenis penginapan di wilayah Los Angeles yang banyak dikunjungi wisatawan asing. Undang-undang AS memberi status warga negara bagi bayi yang lahir di negara itu terlepas siapa orang tuanya.

Hingga kini tidak ada larangan bagi wanita asing melahirkan di negara tersebut, namun pemerintah mengkhawatirkan masuknya pendatang ilegal.  Pemerintah AS mengakui praktik wisata sambil melahirkan itu sudah berlangsung sejak lama. Bahkan tidak sedikit biro perjalanan yang memasang iklan untuk layanan tersebut.

Dengan memiliki status warga negara AS dan kemudian kembali ke China, kelak anak-anak mereka akan mendapatkan kemudahan dalam pengajuan visa kunjungan ke negara tersebut.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Nancy Junita
Sumber : huffingtonpost.com

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler