Bisnis.com, JAKARTA--Rusia sudah menerbangkan 11.000 turis dari Mesir dalam waktu 24 jam terakhir dan akan lebih banyak lagi di antara wisatawan yang terlantar di negara itu dipulangkan.
Keputusan itu berawal ketika Jumat pekan lalu, pemerintah Rusia memutuskan untuk menunda semua penerbangan dari dan ke Mesir setelah sebuah pesawat maskapai Rusia jatuh di semenanjung Sinai dan menewaskan semua 224 orang di dalamnya.
Namun, belasan penerbangan khusus sudah dikerahkan untuk membawa pulang para turis tersebut sebagaimana dikutip BBC.co.uk, Senin (9/11/2015). Diperkirakan terdapat sekitar 80.000 turis asal Rusia di Mesir ketika keputusan untuk menunda penerbangan diambil.
Sementara itu, sebuah upacara untuk mengenang para korban digelar di St Petersburg, kota tujuan penerbangan yang naas pada 31 Oktober lalu setelah lepas landas dari kawasan wisata Mesir, Sharm el-Sheikh. Lonceng di katedral St Isaac di kota itu berdentang sebanyak 224 kali untuk menghormati semua korban.
Sebuah pesawat yang membawa jenazah para korban juga sudah mendarat di Bandara Pulkovo, di tengah-tengah berlanjutnya proses identifikasi korban. Jumlah turis Rusia yang berkunjung ke kawasan wisata Mesir cukup besar dengan mencapai sepertiga dari total turis asing. Sebagian besar dari mereka mengunjungi Sharm el-Sheikh dan Hurghada.