Bisnis.com, JAKARTA--Di ujung timur Pulau Jawa, terdapat berbagai kawasan wisata yang kerap menjadi destinasi favorit para penikmat open trip dari berbagai daerah. Salah satunya adalah Taman Nasional Baluran, yang terletak di perbatasan Banyuputih, Situbondo dan Wongsorejo, Banyuwangi
Koordinator Pariwisata di taman nasional tersebut, Eka F. Juniarsa, menyebutkan pada musim-musim tertentu Baluran menjadi jujugan safari parawisatawan dan pecinta alam. Sejalan dengan tren itu, pengelola taman mulai melengkapi fasilitas bagi kenyamanan turis.
Seberapa sering TN Baluran dijadikan tujuan open trip?
Sering sekali. Kami sering mendapat kunjungan dari peserta open trip, tur wisata, maupun backpacker atau wisatawan ‘ketengan’. Yang biasa mengadakan open trip ke Baluran adalah Travel Explore Solo.
Pengunjungnya pun bervariasi, mulai dari dalam hingga luar negeri. Namun, yang paling banyak [berkunjung] kalau untuk open trip adalah wisatawan domestik.
Peak season-nya kapan?
Kalau peserta open trip kebanyakan berkunjung pada musim libur panjang. Rata-rata kunjungan tertinggi biasanya terjadi pada kisaran Juli, saat libur tahun ajaran baru. Selain itu juga saat libur panjang Idulfitri.
Adakah fasilitas dari pengelola Baluran untuk menunjang kegiatan open trip?
Biasanya, untuk backpacker atau peserta open trip kami menyediakan sewa sepeda motor. Sebab, tidak semua pengunjung membawa kendaraan sendiri, sedangkan track di taman nasional ini cukup jauh dan medannya off road. Luas taman ini saja mencapai 250 km2.
Bagi yang tidak terbiasa jalan jauh, kami menyediakan sewa seharga Rp200.000/kendaraan untuk sekali jalan. Bisa juga menggunakan ojek dengan tarif Rp50.000/orang untuk satu rute. Jadi, kalau berangkat dari pintu gerbang dan kembali lagi, tarifnya Rp100.000/orang.
Bagaimana dengan sewa penginapan?
Iya, seiring dengan semakin banyaknya peserta open trip yang datang kemari, kami juga menyediakan persewaan kamar. Bisa dipilih di daerah Bekol atau—bila yang suka suasana tepi laut—ada bungalow di Pantai Bama.
Tarif sewa kamarnya Rp250.000/malam. Namun, karena ini adalah wisata alam, jika menginap di sini kami menyarankan untuk membawa perbekalan logistik yang cukup, karena tidak ada orang jualan makanan yang buka setelah sore.
Lalu, listrik di sekitar Pantai Bama hanya aktif antara pukul 18:00-23:00, sehingga kami menyarankan agar pengunjung membawa cadangan energi, baterai, atau lampu darurat.
Apakah tren open trip ini dijadikan peluang bisnis juga bagi pengelola TN Baluran?
Karena ini taman nasional, seluruh pendapatan yang bersumber dari pengunjung langsung disetor ke kas negara. Jadi, kami tidak bisa begitu saja mengambil untung dari banyaknya kunjungan peserta open trip.
Untuk membuat atau menambah fasilitas baru, kami pun harus mengurus perizinan terlebih dahulu dari pusat. Sedangkan, pengajuan penambahan fasilitas itu harus sudah disetor minimal setahun sebelumnya. Itu pun belum tentu langsung di-acc. Jadi agak rumit.
Atraksi yang biasa ditawarkan ke peserta open trip apa saja?
Pada dasarnya, kami punya semua yang dibutuhkan untuk penggemar wisata alam. Mulai dari hutan pantai, hutan dataran tinggi dan rendah, sabana flat dan ungulate, mangrove, padang lamun, hingga terumbu karang.
Lalu, kami juga menyediakan beberapa fasilitas. Ada snorkeling di Pantai Bama dengan tarif Rp45.000/jam, lalu ada juga kano Rp50.000/dua jam.
Di sini ada 225 spesies burung dan 362 spesies ikan koral di Baluran. Untuk satwa darat, terdapat monyet, ayam hutan hijau, ayam hutan merah, merak, ular, anjing hutan, dan elang Jawa. Ada juga macan tutul di sini. Yang paling terkenal adalah macan tutul hitam.
Namun, macan tutul ini biasanya baru muncul saat musim kemarau di mana air di dalam hutan mengering, sehingga dia menampakkan diri. Populasi macan di sini belum terdeteksi, karena radius kelana mereka jaraknya sekitar 5 km dan random.
Lalu, apa saja yang perlu diperhatikan untuk open trip di Baluran?
Kalau untuk wisatawan mancanegara, biasanya diatrik tarif lebih mahal di pintu masuk. Jadi, disarankan untuk berada di dalam rombongan wisatawan domestik.
Jika perlu, harus ada anggota open trip yang berpengalaman dan profesional, khususnya untuk kegiatan terkait wisata alam. Ini untuk menghindari kejadian-kejadian tidak mengenakkan, karena di alam bebas biasanya bala bantuan khususnya medis sangat terbatas.
Lalu, kalau sudah berniat ikut open trip di alam bebas, jangan bergantung pada ponsel karena biasanya sinyal sangat minim. Untuk yang punya kulit sensitif, jangan sampai lupa menggunakan tabir surya.
Hal penting lain yang harus diperhatikan adalah menjaga perilaku terhadap binatang liar. Misalnya, jangan terlalu dekat dengan banteng karena sifatnya yang agresif atau jangan memberi makan monyet karena sifatnya yang usil.
Apa saja yang biasa dilakukan peserta open trip di TN Baluran?
Biasanya, pengunjung ramai saat musim kawin pada kisaran Mei-Juli. Sat musim kawin, sabana akan menguning dan satwa-satwa berhamburan keluar untuk mencari pasangan. Ini adalah pemandangan yang berharga dan penarik wisatawan.
Bagi yang suka snorkeling, biasanya dilakukan pada Januari-Juni saat angin laut tenang sehingga pasir tidak naik dan airnya jernih. Kalau semester kedua, biasanya angin laut cukup kencang sehingga kurang ideal untuk wisata bawah laut.
Pantai Bama ini ciri khasnya memiliki landscape landari dan air dangkal, serta hard coral. Di sini juga ada Pantai Balanan yang berbatasan langsung dengan tebing dengan air dalam dan pemandangan soft coral yang jadi favorit para penyelam.
Tips lain untuk open trip di Baluran?
Tips khusus sebenarnya tidak ada sih. Yang jelas, sebelum melakukan open trip harus sudah ada koordinasi dengan visitor center via telepon. Koordinasi harus sudah dilakukan antara sebulan atau minimal sepekan sebelum hari H.
Harus ada koordinasi terlebih dahulu menyangkut penginapan, konsumsi dan logistik, serta kegiatan apa saja yang akan dilakukan selama di sini.