Bisnis.com, JAKARTA--Menikmati eksotisme kampung adat Toraja mungkin sudah menjadi kewajiban apabila berkunjung ke kabupaten di Sulawesi Selatan ini. Namun, inovasi wisata harus terus dimunculkan untuk menarik para pelancong.
Di sela malam budaya Toraja yang digelar di Jiexpo, Kemayoran, Jumat malam (27/3), Wakil Presiden Jusuf Kalla menuturkan Toraja harus memiliki citra baru di bidang pariwisata.
"Mari kita ubah imej Toraja dari mengerikan ke menyenangkan. Jangan kerbau dipotong karena pihak Eropa melawan hak asasi kehewanan. Atau masuk ke gua kuburan, bagi arkeologi menarik tapi bagi anak muda itu menakutkan," tutur JK.
Pria asal Makassar ini mengusulkan agar Toraja mendorong kopi sebagai komoditas unggulan yang dapat dijadikan sebagai objek pariwisata.
Misalnya dengan menikmati secangkir kopi arabica Toraja sambil berkeliling perkebunannya. Pengalaman tersebut tentu menarik bagi para pelancong lokal maupun internasional.
"Kalau ke Jepang, kopi paling mahal itu Toraja, Rp169.000/cangkir. Mengapa tidak jual keindahan kopi Toraja. Misalnya iklan minum kopi Toraja di bawah pohon," kata Kalla.
Berada di kawasan pegunungan, Toraja memang sempat dijuluki Queen of Coffee. Tanaman kopi yang ditanam mayoritas adalah arabika.
Kopi Toraja diklaim memiliki karakter yang khas. Salah satunya yaitu kandungan asamnya rendah. Jenis kopi Toraja pun beragam tergantung daerah pengghasilnya, antara lain Toraja Kalosi, Toraja Sapan, Toraja Marinding, Toraja Honey Process, dan Toraja Baruppu.