Bisnis.com, BANDA ACEH - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banda Aceh kembali menggelar Banda Aceh Coffee Festival. Adapun, gelaran pada tahun ini merupakan kali keempat sejak pada 2011.
Festival ini digelar hingga Kamis, 20 November 2014.
Kepala Disbudpar Banda Aceh T. Samsuar mengatakan pada tahun ini, pihaknya menghadirkan berbagai stan warung kopi di Banda Aceh. Selain dapat menikmati racikan kopi khas, pengunjung juga dapat mengikuti diskusi lintas komunitas penikmat kopi.
Beberapa racikan tradisional yakni kopi kocok telur bebek, kopi khop Meulaboh, sanger, kopi tubruk dan kopi coklat saring.
"Pada tahun ini festival juga diikuti oleh produsen biji kopi dari Gayo, eksportir kopi dari Bireuen dan makanan tradisional Aceh," ujar Samsuar, Rabu (19/11/2014).
Walikota Banda Aceh Illiza Saaduddin Djamal menuturkan festival ini dapat mendongkrak citra pariwisata Banda Aceh. Menurutnya, kopi Aceh yang beragam dapat menarik kunjungan wisatawan.
Adapun, pada festival tahun ini, Disbudpar Banda Aceh mengundang kelompok wisatawan dan media massa asal Malaysia untuk mengikuti Banda Aceh Fun Trip.
"Banda Aceh memang bukan produsen. Tapi di sinilah penikmat kopi paling banyak di Aceh. Banda dikenal sebagai kota 1.000 warung kopi yang juga dilengkapi koneksi internet gratis. Dari kopi, bisa mendorong pertumbuhan ekonomi kota ini," tutur Illiza.
Selain festival ini, pada 19-21 Novemeber 2014, Banda Aceh juga akan menjadi tuan rumah Indonesia International Coffee Symposium 2014. Simposium ini mengangkat peningkatan peran kopi bagi pertumbuhan ekonomi regional.