Bisnis.com, MEDAN - Pembukaan beberapa rute internasional di Bandara Internasional Kualanamu, diharapkan mejadi pemicu utama peningkatan jumlah wisatawan mancanegara ke Sumatra Utara.
Ketua Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Sumut Solahudin Nasution memproyeksikan, pembukaan rute penerbangan baru tersebut dapat mendongkrak jumlah wisman hingga dua kali lipat pada 2015.
"Akses menuju destinasi, itu yang paling penting dibandingkan dengan destinasi itu sendiri. Potensi peningkatan kunjungannya akan luar biasa kalau aksesnya ada, waktu lebih efisien dan biaya lebih murah," tutur Solahudin kepada Bisnis.com, Jumat (11/4/2014).
Selama ini Asita Sumut mengeluhkan minimnya rute penerbangan internasional ke Kualanamu. Banyak rute penerbangan internasional ditutup setelah Bandara Polonia mengalami kerusakan, dan tak lagi dapat menampung jumlah penumpang per tahun yang semakin meningkat.
Adapun, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, pada Februari 2014, jumlah wisman melalui tiga pintu masuk mencapai 22.058 orang atau menurun 2,37% dibandingkan dengan Januari 2014 22.594 orang.
Kendati demikian, secara year on year, jumlah wisman pada Februari 2014 meningkat 15,28% dibandingkan dengan pada Februari 2013 19.135 orang.
Dari 10 asal negara, wisman asal Malaysia masih mendominasi sepanjang Januari-Februari 2014 yakni 57,97%, diikuti Singapura 6,33%, China 2,36%, dan Inggris 2%.
Pada awal tahun ini, beberapa maskapai penerbangan internasional tertarik membuka rute ke Kualanamu yakni China Southern Airlines dan Flying Fox Airways. Sementara itu, maskapai domestik yakni Garuda Indonesia dan Lion Air Group.
China Southern Airlines akan membuka penerbangan Guangzhou-Kualanamu via Penang atau Kuala Lumpur. Untuk tahap awal, maskapai ini akan menyediakan tiga kali penerbangan dalam sepekan.
Solahudin menyambut baik rencana tersebut. Pasalnya, selama ini potensi peningkatan kunjungan wisman asal Tiongkok paling besar dibandingkan dengan negara lainnya, karena adanya kedekatan latar belakang budaya masyarakat.
"Kita dengan Tiongkok mempunyai historical background yang kuat. Jika biasanya per tahun, kontribusi wisman Tiongkok 3%, maka nantinya bisa meningkat dua kali lipat," tambah Solahudin.
Selain itu, Asita Sumut juga mengincar wisman asal India dan Bangladesh dengan pembukaan rute penerbangan milik Flying Fox Airways Ipoh-Kualanamu-Dhaka.