Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Orang China Habiskan US$1,8 triliun Untuk Wisata?

Pemerintah dan industri pariwisata di Indonesia harus jeli menangkap peluang pertumbuhan wisatawan asal China. Pasalnya, sebelum 2030, wisatawan urban China diperkirakan akan melakukan 1,7 miliar perjalanan, baik domestik maupun outbound setiap tahunnya, meningkat signifikan dari sekitar 500 juta pada tahun ini.
Turis China Melancong di London/Telegraph.co.uk
Turis China Melancong di London/Telegraph.co.uk

Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah dan industri pariwisata di Indonesia harus jeli menangkap peluang pertumbuhan wisatawan asal China. Pasalnya, sebelum 2030, wisatawan urban China diperkirakan akan melakukan 1,7 miliar perjalanan, baik domestik maupun outbound setiap tahunnya, meningkat signifikan dari sekitar 500 juta pada  tahun ini.

Para pelancong tersebut juga akan  menghabiskan US$1,8 triliun untuk melakukan perjalanan dan aktivitas wisata, meningkat hampir 7 kali lebih besar dari belanja mereka saat ini. “Ini menunjukkan bahwa pasar wisata outbound China memiliki pertumbuhan tercepat dengan belanja perjalanan dan wisata naik sebesar 15% YoY antara saat ini hingga 2030.”

Demikian hasil laporan terbaru mengenai industri perjalanan dan pariwisata yang berjudul Winning the Next Billion Asian Travellers – Starting with China yang dirilis The Voston Consulting Group, fima konsultan manajemen global dan TripAdvisor, situs perjalanan dunia, yang diterima Bisnis, Rabu (29/1/2014).

Laporan tersebut juga menyampaikan bahwa turis asal Negeri Tirai Bambu tersebut, akan mendominasi sekitar 40% wisawatan outbound Asia, bahkan melampaui AS sebagai pasar perjalanan domestik terbesar di dunia.

“Pasar wisata outbound China yang tumbuh dengan cepat merepresentasikan kesempatan besar dan tak pernah terjadi sebelumnya untuk bisnis di dunia. Perusahaan yang memiliki pemahaman mendalam dan memenuhi keinginan wisatawan China, bisa membuat diri mereka menonjol dan memenangkan pangsa pasar,” ujar Lily Cheng, Managing Director TripAdvisor Cina.

Perkembangan yang pesat tersebut, terutama berasal dari wisatawan kaya yang muda. Mereka biasanya cenderung lebih spontan dan memiliki waktu perencanaan yang lebih pendek dibandingkan dengan wisatawan Barat.

Ini sebagian besar disebabkan karena mereka suka penawaran, juga karena merencanakan perjalanan tiga hingga enam bulan sebelumnya, bukan hal yang biasa dilakukan wisatawan Cina.

Para wisatawan muda dan kaya tersebut, juga akan lebih selektif dalam memilih hotel dengan pertimbangan utama ialah lokasi, dan reputasi. Mereka juga akan mempercayai rekomendasi dari orang yang dikenal, serta opini dari dunia maya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dewi Andriani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler