Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pelemahan Rupiah Dongkrak Kunjungan Wisman

Melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS diyakini menjadi faktor paling utama yang mendongkrak jumlah kunjungan wisman pada November ini yang menembus 807.400 kunjungan atau meningkat 16,37% dari periode yang sama tahun sebelumnya.
Wisatawan Asing Menikmati Keindahan Pantai /jibi
Wisatawan Asing Menikmati Keindahan Pantai /jibi

Bisnis.com, JAKARTA – Melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS diyakini menjadi faktor paling utama yang mendongkrak jumlah kunjungan wisman pada November ini yang menembus 807.400 kunjungan atau meningkat 16,37% dari periode yang sama tahun sebelumnya.

Ketua Umum Association of The Indonesian Tour and Travel Agencies (Asita) Asnawi Bahar mengatakan pelemahan rupiah menjadikan Indonesia sebagai pilihan destinasi yang murah meriah bagi para wisman yang memegang dolar, terutama negara tetangga.

Tidak mengherankan bila pada November ini, kunjungan wisman paling banyak berasal dari Malaysia dengan presentase 18.75%, disusul Singapura 16,81%, Australia 11,38%, China 8,49%, dan Jepang 5,5%.

“Tidak banyak event internasional yang menonjol. Tetapi November ini memang menjadi masa peak season, apalagi terjadi pelemahan rupiah sehingga berwisata di Indonesia menjadi lebih murah,” ucapnya dihubungi Bisnis, Kamis (2/1/2013).

Selain itu, di sepanjang Desember pun dia melihat terjadi peningkatan kunjungan wisman apalagi dengan adanya liburan Natal dan perayaan tahun baru yang diisi dengan berbagai atraksi sehingga menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisman.

“Saya masih optimis, akhir tahun ini kunjungan wisman bisa mencapai 9 juta,” ucapnya.

Dia pun berharap di tahun-tahun mendatang, pemerintah dapat mendesain berbagai event-event internasional yang dapat semakin menarik kunjungan wisman pada musim-musim peak season.

 “Evaluasi untuk tahun depan, pada bulan-bulan yang ada kenaikan bisa diadakan acara-acar khusus. Apalagi pada musim-musim dingin, wisman asal Timur Tengah banyak yang keluar, ini harus lebih dipromosikan.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dewi Andriani
Editor : Fatkhul Maskur

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler