Bisnis.com, JAKARTA – Meski nilai tukar rupiah terhadap dolar AS masih lemah, tidak menghalangi rencana masyarakat Indonesia untuk berlibur, terlihat dari besarnya animo pengunjung dalam Garuda Indonesia Travel Fair 2013.
Acara yang digelar maskapai penerbangan PT Garuda Indonesia, Tbk sejak Jumat (13/9/2013) hingga Minggu (15/9/2013) di Jakarta Convention Center ini menawarkan berbagai paket wisata ke berbagai lokasi, baik domestik maupun luar negeri.
Direktur Penjualan dan Pemasaran Garuda Indonesia Erick Meijer menargetkan jumlah pengunjung yang menghadiri acara ini bisa mencapai 55.000 orang dengan nilai transkasi hingga Rp60 miliar.
“Animo masyarakat besar sekali. Acara ini merupakan salah satu upaya kami untuk mendorong industri pariwisata di Indonesia,” ucapnya di sela Garuda Indonesia Travel Fair 2013, Jumat (13/9/2013).
Shanty, pebisnis online yang hadir dalam acara GITF 2013, mengaku tidak terlalu terpengaruh dengan kenaikan nilai tukar dolar AS. Dalam pemeran itu, dia sengaja mencari tiket perjalanan ke Singapura untuk mengobati anaknya yang masih balita.
Di samping itu, wanita berusia 41 tahun ini, berencana berlibur bersama keluarga Bangkok pada November. “Tadi ada paket wisata US$278 per orang untuk perjalanan ke Bangkok dan Pataya selama 4 hari 3 malam, sudah termasuk hotel, tiket dan perjalanan. Rencananya kami sekeluarga mau berangkat pada November,” tuturnya.
Sementara itu, Aris yang datang bersama dua orang rekannya sengaja hadir lebih pagi untuk mendapatkan tiket promo. Berbeda dengan Shanty yang berencana ke luar negeri, dia lebih memilih untuk berlibur di dalam negeri.
“Mau nyari tiket murah ke Bali, teman saya ada yang ke Balikpapan, dan Belitung. Lumayanlah tadi dapat lebih murah juga harganya,” ucapnya.
Terdapat lebih dari 50 travel agent yang memberikan berbagai penawaran tiket dan pekat perjalanan wisata dalam acara ini, termasuk belasan hotel dan taman bermain.
Selain itu, Garuda mengajak dinas dan asosiasi pariwisata dari tujuh negara, a.l. British Embassy, Hong Kong Tourism Board, Japan National Tourism, Korea Tourism Organization, Macau Goverment Tourist, Tourism Malaysia, dan Philippines Departement of, termasuk Kemenparekraf.
