SOLO – Manajemen PT Angkasa Pura (AP) I Bandara Adi Sumarmo Solo memberi kesempatan baru bagi maskapai penerbangan yang akan membuka rute Solo-Surabaya serta Solo-Bali.
Manajer Operasional dan Teknik Bandara Adi Sumarmo Solo Tri Jo ko Wahyuono mengatakan saat ini jumlah penerbangan yang ada masih sedikit. “Oleh karena itu kami mencari peluang untuk meningkatkan pendapatan serta load factor penumpang,” katanya Sabtu (2/2/2013).
Menurutnya, Bandara Adi Sumarmo Solo memiliki daya tampung landasan, daya tampung apron serta daya tampung terminal yang memadai. “Slot time penerbangan dari Jogja itu sudah penuh, sementara di Solo masih ada peluang. Kami berharap dapat menampung luberan penumpang dari Bandara Adi Sucipto Jogja,” ujarnya.
Penerbangan Solo-Surabaya dan Solo-Bali dinilai cukup potensial bagi Solo. Pasalnya, beberapa waktu lalu maskapai Sriwijaya pernah membuka rute Solo-Surabaya. Namun, karena jenis pesawat yang digunakan terlalu besar load factor rute tersebut kurang maksimal.
“Jika ingin membuka rute Solo-Surabaya harus dipertimbangkan untuk menghubungkan rute tersebut dengan rute Bali misalnya supaya load factor bisa maksimal,” jelasnya.
Selama ini, pihak manajemen sudah menawarkan rute penerbangan baru itu kepada beberapa maskapai. Namun, berbagai maskapai itu masih mempelajari peluang pasar yang ada.
Mereka juga masih menunggu perekrutan kru dan pilot baru. Proses tersebut biasanya membutuhkan waktu yang lama.
Selain menggenjot rute penerbangan baru, Bandara Adi Sumarmo juga masih mempertimbangkan penambahan slot time maskapai Citilink. Pasalnya, maskapai itu sudah meminati rute eks Batavia Air. Manajemen masih mempertimbangkan rute baru tersebut agar tidak terjadi persaingan ketat antarmaskapai.
Saat disinggung mengenai tunggakan Batavia Air, Tri Joko mengatakan maskapai yang dinyatakan pailit itu masih menunggak sekitar Rp30 juta kepada pihak bandara.
Aset Batavia Air yang berada di bandara sudah dikumpulkan dan sedang ditaksir nilainya. Diperkirakan, aset yang berupa inventaris kantor itu dapat menutup sisa tunggakan Batavia Air.