Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Pariwisata (Kemenpar) meningkatkan keamanan aksesibilitas, atraksi dan amenitas bagi wisatawan mancanegara (wisman), pasca-peristiwa ledakan bom di Surabaya.
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengaku sejauh ini iklim pariwisata tidak terganggu, kendati sejumlah negara seperti Inggris, Amerika Serikat, Australia, Singapura, dan Hong Kong telah mengeluarkan imbauan bepergian (travel advisory) bagi warganya yang ingin berkunjung ke Indonesia.
"Kita memastikan, melalui crisis centre, semua keadaan kita yakinkan para wisatawan aman. Kita tahu beberapa negara mengeluarkan travel advisory dan itu kita hargai. Kita sadar bahwa itu kewajiban negara melindungi warganya," ujarnya, Senin (14/05) malam.
Menpar berharap, imbauan bepergian itu tidak berdampak pada penurunan jumlah wisman. Apalagi mengingat pemerintah tengah berupaya mencapai target 17 juta wisman pada tahun ini.
Dia menjelaskan, imbauan bepergian bersifat larangan seperti travel warning dan travel ban. Menurutnya, imbauan itu bersifat sementara dan akan dicabut bila kondisi keamanan telah pulih sepenuhnya.
Arief menambahkan, tidak semua wisman juga sensitif dan patuh terhadap imbauan bepergian. Meski demikian, pihaknya melalui Tim Manajemen Krisis selalu memberikan perkembangan terkini mengenai kondisi keamanan kepada para wisman.
"Bahwa terorisme itu mengganggu (pariwisata) itu iya. Tapi, kita berikan pengertian bahwa tidak ada yang menginginkan ini, dan terorisme bisa terjadi di mana saja," ujarnya.