Bisnis.com, SHANGHAI - Kereta api cepat menjadi moda transportasi kebanggaan China saat ini, karena dianggap memiliki teknologi yang lebih baik dibanding dengan negara lain.
Wang Yiwei, Direktur of Institute of International Affairs Renmin University of China, mengatakan China menerapkan teknologi yang sangat canggih pada kereta api cepat yang dikembangkannya. Bahkan, teknologi tersebut jauh melebihi teknologi pada kereta api cepat yang dikembangkan negara lain.
“Kereta api cepat China memiliki teknologi yang lebih canggih dibandingkan negara lain. Bahkan jika teknologi kereta api cepat di seluruh dunia disatukan, teknologi yang China terapkan masih lebih baik,” katanya di Beijing.
Bisnis berkesempatan menjajal kereta api cepat yang dikembangkan China dari Beijing menuju Shanghai. Masyarakat China sendiri lebih mengenal kereta api cepat sebagai bullet train, karena kecepatannya mencapai 350 kilometer per jam.
Memulai perjalanan dari Beijing South Railway Station, perjalanan dari Beijing menuju Hongqiao Railway Station Shanghai memakan waktu 4,5 jam dengan jarak 1.318 kilometer.
Tidak salah memang jika China sangat membanggakan kereta api cepat yang dikembangkannya. Suasana modern sudah mulai terasa mulai dari stasiun. Beijing South Railway Station memiliki arsitektur mirip dengan bandara yang luas, lengkap dengan berbagai restoran dan toko di dalamnya.
Untuk masuk ke dalam stasiun kereta itu, setiap penumpang harus melewati pemeriksaan bawaan layaknya di bandara. Hanya saja, di dalam stasiun itu hiruk pikuk ratusan orang yang sedang menunggu keberangkatan dengan menggunakan kereta api cepat.
Meski masyarakat harus merogoh kocek 553 yuan untuk dapat menikmati kelas ekonomi di Bullet Train, warga China sangat antusias dan mengoptimalkan kereta api cepat itu.
Untuk masuk ke dalam kereta, penumpang harus melewati pemeriksaan tiket dan identitas sebelum menuju peron yang berada di bawah stasiun. Masyarakat usia lanjut dan berkebutuhan khusus akan mendapatkan prioritas untuk masuk ke dalam kereta api cepat.
Suasana modern berlanjut ke dalam gerbong kereta api cepat yang Bisnis gunakan dengan susunan 5 kursi setiap barisnya, penumpang dapat lebih nyaman berjalan di lorong kereta. Ruang kaki pun terasa sangat lega dan leluasa.
Meski melaju dengan kecepatan 350 kilometer per jam, pemandangan tetap dapat dinikmati dari dalam kereta. Sepanjang perjalanan, penumpang dapat melihat pembangunan yang dilakukan oleh Pemerintah China di berbagai daerah.
Suasana di dalam kereta pun lebih senyap dan tenang, sehingga cukup nyaman bagi penumpang yang ingin beristirahat. Guncangan baru akan terasa jika kereta yang kita tumpangi berpapasan dengan kereta lain dari arah berlawanan.
Louis, mahasiswa post graduate Renmin University of China, mengatakan keberadaan kereta api cepat memberikan pilihan yang lebih banyak bagi masyarakat untuk berpindah tempat.
“Kereta api cepat banyak dipilih, karena stasiunnya berada di tengah kota dan selalu berangkat tepat waktu,” ujarnya.
Dengan menggunakan kereta api cepat, penumpang masih dapat menggunakan ponsel dan mengerjakan tugasnya di laptop. Hal itu jelas berbeda jika penumpang menggunakan pesawat terbang yang membutuhkan waktu 2 jam dari Beijing menuju Shanghai.
China menghabiskan 220 miliar yuan untuk membangun kereta api cepat yang menghubungkan Beijing South Railway Station dengan Hongqiao Railway Station. Di jam sibuk, kereta api cepat akan diberangkatkan sekitar 5 menit sekali.
Setibanya di Hongqiao Railway Station, penumpang dapat langsung melanjutkan perjalanannya dengan moda transportasi pilihan, karena stasiun megah itu terhubung langsung dengan bandara penerbangan domestik, kereta bawah tanah, dan bus jarak jauh.