Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menikmati Keberagaman di Beijing

Sebagai negara yang didominasi oleh Partai Komunis, China ternyata menyimpan keberagaman yang terpelihara dengan baik di tengah masyarakatnya. Salah satunya adalah komunitas muslim di Distrik Xicheng, Beijing.
Masjid Niujie Distrik Xicheng, Beijing China./Bisnis.com-Lili Sunardi
Masjid Niujie Distrik Xicheng, Beijing China./Bisnis.com-Lili Sunardi

Bisnis.com, BEIJING - Sebagai negara yang didominasi oleh Partai Komunis, China ternyata menyimpan keberagaman yang terpelihara dengan baik di tengah masyarakatnya. Salah satunya adalah komunitas muslim di Distrik Xicheng, Beijing.

Di distrik tersebut berkembang kebudayaan Islam dengan Masjid Niujie sebagai pusatnya. Masjid dengan arsitektur China itu menjadi tempat muslim di Beijing melakukan aktivitas beribadahnya.

Berbeda dengan Masjid di Indonesia, Masjid Niujie menetapkan waktu salat agar masyarakat dapat melakukannya secara berjemaah, karena tidak dapat mengumandangkan azan dengan keras hingga terdengar ke luar komplek masjid. Misalnya saja waktu Salat Jumat pada 27 Oktober 2017 yang ditetapkan pada pukul 13.30 waktu setempat, meski pun waktu zuhur ketika itu dimulai sejak 11.59 waktu setempat.

Menikmati Keberagaman di Beijing

Hal itu tentu berbeda dengan di Indonesia yang selalu melaksanakan Salat Jumat di awal waktu zuhur. Selain itu, lokasi melaksanakan salat bagi pria dan wanita di Masjid Niujie pun dilakukan di bangunan yang terpisah.

“Bangunan Masjid Niujie sangat berbeda dengan di Indonesia, tetapi sangat menarik dapat melaksanakan salat di tempat ini,” kata Regi, Pelajar asal Indonesia yang sedang melakukan studi banding di China.

Masjid Niujie dibangun pada 996 saat Dinasti Liao berkuasa. Sempat dihancurkan oleh tentara Mongol pada 1215, masjid tersebut dibangun kembali oleh Dinasti Ming pada 1443, dan diperluas pada era pemerintahan Dinasti Qing.

Masjid Niujie memiliki beberapa bangunan yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Muslim untuk berkumpul dan bercengkrama. Di tengah kompleks masjid itu juga terdapat kantor pengelola masjid dan toko yang menjual berbagai pernak-pernik Islam.

Menikmati Keberagaman di Beijing

Di sekitar Masjid Niujie pun terdapat toko dan restoran yang menjual masakan halal. Sebagian besar penjualnya pun menggunakan peci putih yang juga menjadi identitas seorang muslim pria di distrik tersebut.

Presiden Joko Widodo pun menyempatkan mampir ke masjid tersebut disela-sela Konferensi Tingkat Tinggi One Belt One Road di Beijing pada pertengahan 2017. Saat itu Presiden Jokowi mengaku kaget dengan jumlah masyarakat Muslim di China yang mencapai 23 juta orang.

Menikmati Keberagaman di Beijing

Selain Niujie, sebenarnya masih ada masjid lain di Beijing, yakni Masjid Dongsi, Masjid Huashi, Masjid Dongzhimen dan Masjid Nan Douya di Distrik Dongcheng, Masjid Haidian dan Masjid Madian di Distrik Haidian, Masjid Dewai dan Masjid Jinshifang di Distrik Xicheng, Masjid Changying di Distrik Chaoyang.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Lili Sunardi
Editor : Nancy Junita

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler