Bisnis.com, JAKARTA – Kepala Dinas Pariwisata Buleleng Nyoman Sutrisna dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Senin (4/9/2017), mengatakan Bali akan kedatangan kapal pesiar berukuran jumbo yang membawa ribuan wisatawan mancanegara (wisman).
"Tujuan pelayaran Dream Cruise adalah Buleleng di wilayah utara Bali. Bahkan, laman resmi Dream Cruise sudah memajang wilayah Bali Utara sebagai destinasi pelayarannya," kata Nyoman Sutrisna .
Dalam keterangan resminya Dream Cruise selama 2017-2018 akan berlabuh hingga tujuh kali di kabupaten yang membentang sepanjang sisi utara Bali itu.
Jadwal perdana Dream Cruise berlabuh di Buleleng yakni pada pertengahan Desember 2017.
"Kami sudah menerima rencana kedatangan kapal itu. Rencananya akan tujuh kali berlabuh di Buleleng. Dalam sebulan akan dua kali berlabuh di Buleleng," kata Sutrisna.
Sekali berlayar, Dream Cruise bisa membawa 5.000 orang termasuk wisman dan kru. Buleleng pun untuk pertama kalinya akan disambangi kapal pesiar berukuran panjang 330 meter itu.
Baca Juga
Semula, Dream Cruise hendak berlabuh di Pelabuhan Benoa. Namun, karena alasan teknis terutama tentang kedalaman pelabuhan, maka Dream Cruise mengalihkan rute ke Pelabuhan Celukan Bawang di Buleleng Bali Utara.
Sutrisna mengatakan, di Pelabuhan Celukan Bawang pun bakal menghadapi kendala teknis, sebab dermaga pelabuhannya tak sebanding dengan panjang Dream Cruise.
"Tapi akan ada solusi untuk itu. Nantinya akan ada ponton yang didatangkan dari Surabaya , sehingga Dream Cruise bisa aman berlabuh di Celukan Bawang," katanya.
Sutrisna menjelaskan, Pemkab Buleleng terus melakukan persiapan teknis guna menyambut ribuan wisman yang diangkut Dream Cruise.
Menurut dia, perlu persiapan matang dan rinci untuk menyambut wisman yang langsung datang dalam jumlah ribuan. Dengan demikian ketika wisman turun dari Dream Cruise tidak terjadi kesemrawutan. Pemkab Buleleng juga sudah berkoordinasi dengan agen perjalanan wisata setempat.
"Kami sudah melakukan dialog dan kerja sama. Mulai sekarang sudah kami bahas, karena ada kurang lebih lima ribu wisatawan," katanya.
Menteri Pariwisata Arief Yahya beberapa waktu lalu mengatakan, data Cruise Line International Association menunjukkan sekitar 172 kapal pesiar yang singgah di pelabuhan-pelabuhan Indonesia.
Menurut dia, Indonesia memang memiliki faktor iklim yang menguntungkan untuk mengembangkan wisata kapal pesiar.
"Indonesia punya suhu yang hangat sepanjang tahun. Pantainya juga bagus, budaya, dan makanannya juga lengkap," ujarnya.