Bisnis.com, LUBUKBASUNG -- Pemerintah Kabupaten Agam, Sumatera Barat mencatat jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke objek wisata Danau Maninjau cukup tinggi, mencapai 1.000 orang per bulan.
Kepala Bidang Pengembangan Destinasi dan Daya Tarik Pariwisata, Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga setempat, Syatria di Lubukbasung, Selasa (8/8/2017), mengatakan asal negara turis mancanegara itu dominan dari Malaysia, Singapura, Jerman, Belanda, Inggris, Australia, Prancis, Kanada, dan Amerika Serikat.
Khusus turis asal Malaysia selain menikmati objek wisata Danau Maninjau, mereka juga selalu menyempatkan diri mengunjungi Museum Buya Hamka yang lokasinya memang dekat dengan danau.
"Dari pengakuan para turis itu mereka mengenal sosok Buya Hamka yang juga sastrawan itu dari buku-bukunya yang terkenal di Malaysia, sehingga sayang jika tidak mengunjungi Museum Buya Hamka," tambahnya.
Sedangkan, wisatawan asal Eropa, Autralia dan Amerika umumnya datang untuk menikmati keindahan Danau Maninjau, dan mereka menginap di sekitar danau selama beberapa hari.
"Dari keterangan pengelola penginapan rata-rata kunjungan setiap bulan sekitar 500 orang," lanjut dia.
Baca Juga
Jumlah ini belum termasuk wisatawan mancanegara yang hanya menikmati keindahan Danau Maninjau untuk beberapa jam, setelah itu mereka kembali ke lokasi penginapan di Kota Bukittinggi.
Selain kawasan objek wisata Danau Maninjau, objek wisata lain yang sering dikunjungi adalah Taman Bunga Raflesia di Kecamatan Palupuh, yang dominan dikunjungi wisatawan asal Jepang, Korea, Belanda, Prancis dan lainnya.
Syatria mengimbau kepada pengelola objek wisata dan penginapan untuk memberikan paket dan harga khusus kepada mereka agar wisatawan mancanegara ke daerah itu betah dan terus meningkat.
Untuk memberi pelayanan yang baik kepada tamu, pihaknya terus melakukan sosialisasi kepada pengelola objek wisata dan penginapan bagaimana cara melayani tamu dengan baik.
Salah seorang pemandu wisata Taman Bunga Raflesia, Joni (46) mengatakan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke kawasan itu sekitar 35 orang per bulan.
"Kedatangan mereka untuk melihat secara dekat bunga Raflesia dan menikmati secangkir kopi luwak asli daerah itu," sebutnya.