Bisnis.com, JAKARTA -- Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi sebenarnya telah mengeluarkan rekomendasi sejak April 2017 dan terakhir kalinya pada Juni 2017 agar masyarakat tidak boleh melakukan aktivitas dalam jarak 100 meter dari bibir kawah Sileri, Dieng, Jawa Tengah.
"Rekomendasi telah disampaikan kepada Bupati Banjarnegara dan BPBD Banjarnegara, camat di sekitar kawah-kawah Pegunungan Dieng khusus untuk Kawah Sileri rekomendasi disampaikan langsung melalui pengelola waterpark," terang Kepala Badan Geologi, Ego Syahrial, Senin (10/7/2017).
Setelah terjadinya letusan di Kawah Sileri, Kementerian ESDM melalui Badan Geologi memberikan beberapa rekomendasi agarmasyarakat tidak melakukan aktivitas di kawah timbang karena adanya ancaman bahaya gas CO2 dan H2S yang berbahaya bagi kehidupan.
Bagi wisatawan yang mengunjungi kawasan wisata kawah disarankan tidak terlalu mendekat sehubungan dengan adanya peningkatan aktivitas vulkanik di kawah sileri.
Dengan adanya rekomendasi ini agar masyarakat dan pengunjung diharapkan untuk meningkatkan kewaspadaan dengan tidak mendekati kawah sileri pada jarak 100m dari bibir kawah sileri.
"Di sini (Kawah Sileri) masih adanya ancaman bahaya gas beracun CO2 dan H2S yang berbahaya bagi kehidupan jadi agar masyarakat tidak melakukan aktivitas di Kawah Timbang dan bagi wisatawan disarankan tidak terlalu mendekat dalam jarak 100 meter dari tepi kawah," tambah Ego.
Baca Juga
Sebagai informasi, Kawah Sileri (1879 mdpl) sendiri merupakan salah satu kawah yang paling aktif diantara 20 kawah yang ada di dataran tinggi Gunungapi Dieng. Kawah ini selalu digenangi air dan terletak di lembah serta diapit oleh beberapa puncak.
Menurut pantauan melalui aplikasi MAGMA pada 4 Juli 2017, kondisi tingkat aktifitas Gunung Dieng pada Level I (normal) dengan kawah permukaan tampak jelas, Asap kawah putih tipis tebal mengepul dengan tekanan sedang mencapai ketinggian 10-80 m di atas permukaan kawah. Parameter kimia kawah menunjukkan normal.