Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kunjungan Kapal Pesiar ke Benoa Naik 34%

Jumlah kunjungan kapal pesiar ke Pelabuhan Benoa, Denpasar sepanjang semester I/2017 mengalami kenaikan sebesar 34% jika dibandingkan dengan periode sama tahun.
Kapal pesiar MV Pacific Eden ketika bersandar di Benoa./Bisnis.com-Feri Kristianto
Kapal pesiar MV Pacific Eden ketika bersandar di Benoa./Bisnis.com-Feri Kristianto

Bisnis.com, DENPASAR -- Jumlah kunjungan kapal pesiar ke Pelabuhan Benoa, Denpasar sepanjang semester I/2017 mengalami kenaikan sebesar 34% jika dibandingkan dengan periode sama tahun.

PT Pelindo III Cabang Pelabuhan Benoa mencatat, total kapal pesiar yang bersandar di pelabuhan terbesar di Bali ini sebanyak 38 unit, sedangkan pada periode sama tahun lalu 25 unit. Kunjungan kapal pesiar itu paling banyak pada Februari dan Maret, masing-masing sebanyak 10 unit kapal pesiar.

Menurut GM Pelindo III Benoa Ardhy Wahyu Basuki, meningkatnya kunjungan cruise dipengaruhi oleh iklim keamanan Indonesia dan pelayanan serta fasilitas yang disediakan di Pelabuhan Benoa. Sebagai contoh saat pelayanan kapal pesiar MV Pacific Eden pada 13 April 2017, Pelindo memberi pelayanan pemanduan dari pelabuhan asal keberangkatan di Fremantle, Australia ke alur pelayaran sampai ke Pelabuhan Benoa, setelah sebelumnya dilaksanakan simulasi olah gerak kapal di Pelabuhan Benoa.

“Selain itu persiapan penyambutan dan pelayanan cruise di terminal dilakukan sebaik mungkin untuk menumbuhkan rasa percaya kepada penumpang, awak kapal dan pemilik kapal bahwa Pelabuhan Benoa memang dapat melayani kapal cruise dengan baik,” jelasnya, Kamis (6/7/2017).

Kenaikan jumlah kapal pesiar itu juga berdampak positif terhadap peningkatan penumpang. Tercatat sebanyak 32.200 orang wisatawan mancanegara yang menggunakan cruise di Pelabuhan Benoa, dan sebanyak 32.052 penumpang turun. Jumlah penumpang yang turun tersebut meningkat 28% jika dibandingkan enam bulan pertama tahun lalu hanya 23.056 orang penumpang turun.

Pengelola pelabuhan ini juga mendata bahwa kapal pesiar Norwegian Star menjadi kapal terpanjang yang bersandar disini, yakni mencapai 295 meter. Adapun kapal pesiar Bremen tercatat sebagai kapal pesiar yang paling kecil bersandar, yakni 98 meter. Sementara itu, kapal paling berat yang bersandar adalah Diamond Princess sebesar 115.906 Gross tonnage (GT).

Operator

Dari sebagain besar kapal tersebut, sebagian besar dioperasikan oleh Norwegian Cruise Line Royal, Carribean Cruise Line, dan Star Clippers Ltd.

Ardhy menambahkan, selaku Badan Usaha Pelabuhan (BUP) sebagai penerima konsesi di Pelabuhan Benoa pihaknya telah berencana menambah infrastruktur pelabuhan khususnya yang berhubungan dengan pelayanan cruise.

Salah satu contohnya penambahan panjang Dermaga Timur yang awalnya 290 meter menjadi 340 meter.

“Mengingat kapal-kapal cruise yang masuk ke Pelabuhan Benoa memiliki panjang antara 180-260 meter,” jelasnya.

Selain itu, terdapat rencana perluasan terminal penumpang internasional dengan luas total 4887 m2 sedangkan peruntukan luas area kedatangan 1000 m2 , luas area keberangkatan 1238 m2 dan luas area bagasi/koper 750 m2.

Sinergi

Mantan GM Pelindo Cabang Kupang ini mengungkapkan sebagai operator pelabuhan pelayanan kapal pesiar merupakan bentuk sinergi dengan semua pihak di lingkungan pelabuhan benoa, sehingga peningkatan jumlah kunjungan tahun ini pun merupakan buah upaya bersama.

“Multi player effect yang dihasilkan dari peningkatan kunjungan wisatawan dan kapal pesiar ini setidaknya bisa sangat dirasakan oleh penyedian transportasi local dan penjualan cinderamata di area sekitar pelabuhan benoa,” tuturnya.

Kadisparda Bali Anak Agung Gede Yuniartha Putra mengharapkan jumlah kunjungan kapal pesiar di Benoa dapat terus meningkat untuk membantu mencapai target kunjungan wisman 5,5 juta pada tahun ini.

Dia meminta pengelola pelabuhan segera menambah fasilitas dan meningkatkan layanan agar semakkin mudah kapal pesiar bersandar.

Pihaknya juga mengharapkan Rancangan Induk Pelabuhan (RIP) yang digunakan sebagai dasar pengembangan pelabuhan segera ada titik temu. Pasalnya, bila belum segera diputuskan, pengembangan pelabuhan penting di Bali itu akan terkatung-katung sehingga berpotensi merugikan industri pariwisata yang membutuhkan tingkat kunjungan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Feri Kristianto
Editor : Nancy Junita

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler