Bisnis.com, DENPASAR -- Maskapai Emirates resmi meluncurkan penambahan frekuensi penerbangan dari Dubai ke Ngurah Rai Bali.
Awalnya, frekuensi penerbangannya hanya satu kali sehari untuk rute Dubai (DXB) - Denpasar (DPS). Sekarang, frekuensinya bertambah menjadi dua kali sehari yang ditandai penerbangan EK 360.
Penerbangan itu berangkat dari Dubai (DXB) menuju Bali (DPS) dan tiba di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Minggu (2/7/2017).
General Manager Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Yanus Suprayogi mengatakan pesawat Emirates yang datang merupakan tipe B777-300ER dengan kapasitas 42 kursi bisnis dan 386 kursi ekonomi dengan nomor penerbangan EK360 mendarat pukul 14.42 WITA.
Pesawat ini membawa serta 422 penumpang dengan rincian 40 penumpang bisnis, 381 penumpang ekonomi, dan satu infant atau bayi.
"Program Kementerian Pariwisata yang membidik 15 juta wisatawan mancanegara di 2017 jadi makin mudah terealisasi," ucap Yanus, mengutip keterangan resminya, Kamis (6/7/2017).
Baca Juga
Penerbangan ini akan terhubung dengan berbagai tujuan populer di Eropa, termasuk Amsterdam, Moskow, Paris dan London. Para penumpang juga bisa melanjutkan perjalanan mereka ke beberapa kota terdekat seperti Surabaya, Makassar dan Lombok.
Kedua penerbangan pulang dan pergi ini juga mengakomodasikan perjalanan lanjutan dari dan menuju Dili di Timor Timur.
Efek Wisata
Efek bagi pariwisata Indonesia diyakini bakal sangat bagus. Maklum, Emirates adalah penghubung untuk masyarakat, tempat dan perekonomian dunia. Maskapai ini melayani 157 destinasi di 84 negara melintasi enam benua.
“Nama besar Emirates akan berimbas positif bagi pariwisata. Frekuensi Emirates ke Bali jadi dua kali sehari pada pukul 00.05 WITA dan 16.30 WITA akan mendatangkan banyak wisman dari berbagai negara yang memanfaatkan layanan Global Emirates,” ungkapnya.
Angkasa Pura juga ikut melakukan pembenahan. Saat ini, Angkasa Pura Ngurah Rai sudah mewacanakan untuk menutup parkir pesawat ATR yang selama ini melayani penerbangan ke Bali.
Hal itu bertujuan untuk menambah slot penerbangan dari beberapa negara agar bisa memarkirkan kendaraannya di Ngurah Rai.
"Selama ini ada 27 pesawat yang parkir di Ngurah Rai. Bila pesawat ATR itu tidak parkir di Ngurah Rai, maka bisa bertambah hingga lebih dari 30 pesawat. Ini sedang dibahas intensif dengan Kementerian Perhubungan, dan institusi terkait lainnya," tekannya.