Bisnis.com, BANGKOK - Wat Arun, candi Hindu di Kota Bangkok mungkin tidak seberapa besar jika dibandingkan dengan Prambanan di Yogyakarta. Tapi, tempat ini jadi spot favorit turis asal Indonesia.
Aplagi kalau bukan tempat belanja, yang dikenal orang sebagai pasar Indonesia. Pasalnya, pembeli di pasar suvenir yang tidak seberapa besar itu selalu dipenuhi turis Indonesia.
Bahkan, para pedagang di sini bisa berbahasa Indonesia untuk bertransaksi. Tidak itu saja, Anda juga bisa menggunaan mata uang rupiah untuk membeli aneka kaos, pernak-pernik khas, hingga tas.
"Semua turis Indonesia, tidak ada orang Thailand," kata seorang pedagang yang terus mengingatkan pengunjung agar tidak mengobrak-abrik kaos dagangannya. Papan harga yang ditampilkan juga menggunakan Bahasa Indonesia.
Sepotong kaos sablon dijual 80 baht, tapi jika membeli 14 biji maka Anda hanya perlu merogoh 1.000 baht. Kaos berbordir dijual 300 baht atau Rp100.000 jika Anda tak membawa uang baht.
Menurut guide lokal, Mr. Am, candi Wat Arun jadi tempat wajib yang harus dikunjungi jika ke Bangkok, selain Grand Palace yang saat ini jadi tempat disemayamkannya Raja Bhumibol Adulyadej. Namun, untuk ke Grand Palace di masa berkabung ini sedikit menyulitkan turis karena harus jalan kaki sejauh 2 kilometer.
Baca Juga
Raja Bhumipol sendiri baru akan dikremasi pada 3 Desember mendatang di tempat pembakaran yang saat ini sedang dibangun dengan biaya sekitar 1 miliar baht. Istana juga selalu dipenuhi peziarah dari penduduk desa-desa di Thailand yang hendak menyampaikan penghormatan terakhir untuk jenazah raja kharismatik tersebut.
Menurut Mr. Am, setiap hari dijatah 38.000 penduduk lokal untuk memberi penghormatan terakhir.
"Biasanya mereka mengantre dari jam 4 pagi, dan baru jam 12 siang bisa masuk."