Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Full Time Traveller, Mungkinkah?

Siapa yang tidak suka jalan-jalan. Berkunjung ke tempat-tempat indah. Bertemu dengan orang-orang baru. Berwisata akan membantu menjernihkan pikiran dari kesibukan aktivitas sehari-hari. Apalagi jika kegiatan jalan-jalan bisa menghasilkan uang.
Wira Nurmansyah/wiranurmansyah.com
Wira Nurmansyah/wiranurmansyah.com

Bisnis.com, JAKARTA - Siapa yang tidak suka jalan-jalan? Berkunjung ke tempat-tempat indah, dan bertemu dengan orang-orang baru?

Berwisata akan membantu menjernihkan pikiran dari kesibukan aktivitas sehari-hari. Apalagi jika kegiatan jalan-jalan bisa menghasilkan uang.

Travel blogger. Profesi tersebut sedang menjadi tren akhir-akhir ini. Konsepnya sederhana. Mengunjungi tempat-tempat tertentu kemudian menuliskan ceritanya dalam blog. Ada yang menitikberatkan pada tulisan, tidak sedikit juga yang fokus memamerkan gambar. Namun, benarkah aktivitas ini mencukupi untuk dijadikan sandaran hidup?

Di Indonesia sendiri saat ini banyak bertebaran travel blogger ternama. Salah satunya adalah Wira Nurmansyah.

Pria berusia 26 tahun ini dikenal lewat karya landscape fotografinya yang mengundang decak kagum. Melalui blognya www.wiranurmansyah.com, mata kita akan dimanjakan oleh hasil jepretan dari berbagai tempat menarik.

Wira menuturkan, kegiatan travel blogging di Indonesia mulai ramai sejak 2012. Saat itu kesadaran masyarakat untuk melakukan perjalanan juga semakin tinggi. Apalagi penggunaan blog sebagai media alternatif juga kian marak.

Wira sendiri sudah mulai melakukan aktivitas ini sejak 2007 saat masih menempuh pendidikan di Sekolah Tinggi Telkom, Bandung.

Saat ini boleh dibilang Wira merupakan seorang full time traveler. Sebelumnya, dia sempat menjadi teknisi di sebuah perusahaan handphone asal China.

“Sebenarnya saya dapat gaji besar saat itu, tetapi pekerjaannya membosankan,” katanya.

Wira pun akhirnya meninggalkan pekerjaannya tersebut dan menjadi seorang travel blogger penuh waktu.

Lantas bagaimana Wira memenuhi kebutuhannya sehari-hari?

Dia menceritakan, jika dikerjakan secara serius kegiatan ini sebenarnya bisa menjadi penopang hidup. Memang tidak besar tetapi cukup untuk hidup dengan layak.

Wira menjelaskan, seorang travel blogger memiliki beberapa sumber pendapatan melalui blog-nya. Model bisnis yang paling jamak adalah dengan menyajikan advertorial dari brand tertentu. Artikel ini biasanya berbentuk review atau tips-tips tertentu. Wira misalnya, beberapa kali diminta me-review produk kamera, hotel dan resor, atau handphone.

“Baru-baru ini saya menerima advertorial dari pengembang apartemen,” tambahnya.

Selain membuat artikel dan mempublikasikan di blog, travel blogger biasanya juga menjalankan bisnis sebagai buzzer melalui media sosial seperti twitter dan instagram. Namun, hal ini hanya bisa dilakukan jika pengikut travel blogger di media sosial tersebut lumayan banyak.

Perjalanan

Selain monetisasi konten blog, seorang travel blogger juga bisa mengantongi rupiah dari ajakan perjalanan dari beberapa pihak. Tahun lalu misalnya, Wira diundang oleh sebuah vendor otomotif untuk mengikuti ekspedisi di Pulau Kalimantan selama 3 minggu. Di lain waktu, dia juga terlibat dalam ekspedisi kapsul waktu yang dilakukan oleh pemerintah.

“Selain menanggung transportasi dan akomodasi, kami biasanya juga diberikan uang saku,” katanya.

Selain perusahaan tertentu, ajakan jalan juga biasanya datang dari dinas pariwisata setempat. Tidak hanya di dalam negeri, beberapa negara seperti Malaysia, Singapura, Korea Selatan, Thailand, dan Jepang sering mengundang blogger ke negara mereka.

Apalagi Indonesia dianggap salah satu negara potensial penghasil turis mancanegara. Perjalanan terakhir yang dilakukan Wira adalah saat berkunjung ke Sepul atas undangan Korean Tourism Board.

Dengan demikian, boleh dibilang aktivitas Wira saat ini adalah dibayar untuk jalan-jalan.  Anda tertarik mengikuti jejaknya?

Pengunjung

Menurut Wira, modal utama travel blogger adalah trafik. Semakin banyak pengunjung yang datang ke blog tersebut, kesempatan untuk menghasilkan pundi-pundi semakin besar. Dia menuturkan, agar bisa dilirik vendor tertentu biasanya sebuah blog harus memiliki rata-rata 1.000 pengunjung per hari.

Pertanyaan selanjutnya, bagaimana cara menghasilkan konten yang bagus agar diminati netizen?

Wira memberi  sederhana. Saat melakukan travelling berlakulah seperti wartawan. Seorang travel blogger harus mencari cerita dalam perjalanannya. Tidak jarang Wira mewawancarai orang-orang lokal yang ditemui dan mencatat hal-hal penting yang didapatkan.

Nah, jika sudah bisa mendapatkan cerita saat travelling, segera tuliskan hal tersebut di blog Anda.

“Kalau sudah ada 50 konten travelling di blog baru bisa dianggap sebagai travel blogger,” tambahnya.

Jadi, mau kah Anda dibayar untuk jalan-jalan?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Nancy Junita

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler