Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekspor Susu Bubuk Anjlok, Industri Pariwisata Selandia Baru Menggeliat

Di tengah merosotnya ekspor susu bubuk sebagai penopang utama perekonomian, Industri pariwisata Selandia Baru terus menggeliat seiring banyaknya lokasi wisata yang diangkat ke layar lebar perfileman.
Selandia Baru/aptouring.com.au
Selandia Baru/aptouring.com.au

Bisnis.com, JAKARTA-- Di tengah merosotnya ekspor susu bubuk sebagai penopang utama perekonomian, industri pariwisata Selandia Baru terus menggeliat seiring banyaknya lokasi wisata yang diangkat ke layar lebar.

Lokasi wisata Hobbiton, misalnya, ikut menggerakkan industri pariwisata negara yang bertetangga dengan Australia. Hobbiton menjadi lokasi film terkenal Lord of The Rings yang terus menggoda turis untuk berkunjung.

Ekspor susu bubuk merupakan 25% dari nilai ekspor negara itu. Ekspor itu terus merosot seiring melemahnya perekonomian China sebagai andalan utama ekspor negara itu.

Namun demikian, jumlah wisatawan asing mencapai rekor 3,09 juta orang sejak tahun lalu hingga November 2015. Angka itu belum pernah tercapai sebelumnya.

Asosiasi Industri Pariwisata (TIA) Selandia Baru memerkirakan, nilai belanja turis asing di negara itu mencapai NZ$13,5 miliar (US$8,85 miliar) sejak tahun lalu hingga September. Angka itu mengalahkan nilai ekspor susu bubuk yang tercatat sebesar NZ$13 miliar yang dihasilkan pada periode yang sama.

Tren tersebut diperkirakan tidak akan turun, karena nilai dolar Selandia Baru melemah dan kapasitas penerbangan terus meningkat.

"Kami mengalami periode yang sangat mengembirakan saat ini dan kami harapkan pertumbuhan yang tinggi ni akan bertahan, ujar CEO TIA, Chris Roberts sebagaimana dikutip Reuters, Selasa (19/1/2016).

Biro perjalanan wisiata Hobbiton Movie Set Tours mengaku, bisnisnya terus tumbuh hinga 40% dibanding tahun sebelumnya. Perusahaan itu melayani 2.500 orang per hari di lokasi syuting film tersebut di North Island.

The Green Dragon Inn melayani sekitar 1.000 liter bir per hari, ujar General Manager Russell Alexander. Turis yang tidak melakukan pemesanan lewat internet bahkan dipastikan tidak kebagian tempat penginapan, ujar Alexander.

Demikian juga dengan di Queenstown, lokasi tempat petualangan di kawasan South Island yang sering dijadikan tempat syuting film, suplai hotel terus kekurangan terutama untuk Tahun Baru.

Bahkan Copthorne Hotel dan Resort Queenstown Lakefront sudah penuh dipesan untuk masa liburan Imlek pada 7 Februari mendatang.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Nancy Junita

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler