Bisnis.com, JAKARTA --I srael berupaya menarik lebih banyak wisatawan asal Rusia untuk masuk ke negara itu dengan menawarkan diskon tiket penerbangan setelah dua pesawat Rusia jatuh di Mesir dan Turki baru-baru ini.
Pesawat komersial milik Rusia, Metrojet, jatuh di kawasan wisata Mesir akhir Oktober lalu akibat ledakan bom yang diduga dilakukan kelompok milisi. Sedangkan, insiden terakhir terjadi ketika pesawat tempur negara itu ditembak jatuh oleh militer Turki, Senin (23/11/20150, karena dianggap melanggar wilayah negaranya.
Akibat penembakan pesawat militer itu, Rusia langsung meminta warganya untuk tidak berlibur ke Turki yang menjadi pesaing Israel sektor pariwisata selain Mesir. Wisatawan Rusia tercatat 17% dari wisatawan asing yang berkunjung ke Israel sebagimana dikutip Bloomberg, Jumat (27/11/2015).
“Kami terus meningkatkan upaya pemasaran kepada wisatawan Rusia dalam dua pekan terakhir dan akan menambah anggaran hingga US$2,6 juta untuk kampanye wisata menyusul pertikaian antara Rusia dan Turki,” ujar Michal Gerstler, Juru Bicara Kementerian Pariwisata Israel.
Alternatif
Menurutnya, Israel bisa menjadi alternatif tempat wisata selain Sinai dan Turki bagi warga Rusia, karena cuacanya mirip, selain memiliki akomodasi yang baik dan jarak yang tidak jauh.
Israel mengharapkan kampanye wisata itu akan mampu meningkatkan kunjungan wisatawan asal Rusia setelah kunjungan wisata asing menurun hingga 13% selama paruh pertama tahun ini dibandingkan tahun sebelumnya akibat alasan keamanan.
Pariwisata dan rekreasi merupakan penyumbang 7% dari pendapatan per kapita negara Yahudi tersebut.
Untuk menarik wisatawan Rusia ke kawasan Eilat, Kementerian Pariwisata Israel menawarkan potongan harga tiket 45 euro per penumpang maskapai penerbangan Eropa yang mendarat di bandara Ovdah.
Insentif itu telah mendorong biro perjalanan Rusia mengalihkan wisatawan dari Sinai, menurut kementerian itu. Buktinya, sepekan ini telah masuk sekitar 200 penerbangan baru dari Rusia ke Eilat.