Bisnis.com, PALEMBANG -- Berkunjung ke tempat ini seolah-olah Anda berada di Thailand.
Ada klenteng, pagoda, patung naga, patung Dewa Kemakmuran. Tapi, ini di Tanah Air, tak perlu jauh-jauh berwisata ke negeri orang.
Seluruh fasilitas tersebut berada di Pulau Kemaro, Palembang Sumatera Selatan. Dengan menggunakan taksi Sungai Musi dari Jembatan Ampera, tempat beribadah masyarakat Tionghoa ini dapat ditempuh dalam 20 menit saja.
Masyarakat Tionghoa membangun tempat beribadah di pulau yang konon berdiri setelah seorang puteri raja yakni Siti Fatimah dan suaminya saudagar Tionghoa, Tan Bun An beserta dua anak buahnya menyelam untuk mengambil tujuh buah guci berisi harta yang sebelumnya mereka buang di sekitar pulau.
"Banyak cerita mistis di pulau ini. Saya pernah bertemu dengan Siti Fatimah. Dia mendatangi saya dalam mimpi, rambutnya sedengkul, wajahnya cantik," ujar Herman, pedagang di sekitar klenteng, Sabtu (18/7/2015).
Ketika acara Mister Tukul digelar di lokasi ini, paranormal menyatakan tujuh buah guci berada di bawah pohon cinta yang berada si samping pagoda. Selain itu, sang puteri juga bertempat tinggal di situ bersama dengan Macan merah.
Penunggu
Herman mengatakan, setiap bangunan memiliki penunggu makhluk halus. Dalam sejarahnya, setiap patung yang dibangun harus dengan persetujuan penghuni pulau.
"Dahulu pemerintah mau menebang pohon itu, namun setiap ditebang, sang penebang akan jatuh sakit. Paranormal menyatakan penunggu pohon tak mau rumahnya ditebang," katanya.
Konon, klenteng dan pagoda ada ketika sang puteri sebelum menyusul suaminya menyelam mengambil guci, mengatakan jika dirinya kembali, maka minta dibangun prasasti di Pulau Kemaro. Rupanya sang puteri tak kunjung ke permukaan.