Libur panjang sekolah tidak hanya dinanti para siswa sekolah, tetapi juga orang tua yang ingin mengisi waktu bersama setelah selama setahun masing-masing tenggelam dengan kesibukannya. Dunia kerja untuk orang dewasa dan dunia belajar untuk anak-anak.
Begitu banyaknya kegiatan yang harus disinkronisasi, sehingga libur sekolah pada akhir tahun sering kali membutuhkan persiapan panjang mulai dari penentuan daerah tujuan wisata hingga penyiapan dana yang diperlukan.
"Minimal satu tahun sekali keluarga saya pergi berlibur. Kadang-kadang bisa sampai tiga kali dalam setahun, tergantung jadwal anakanak,” kata Asnah, salah satu ibu rumah tangga di Bogor yang mengaku sudah mempersiapkan libur panjang ini cukup lama.
Bagi Asnah, persiapan untuk libur akhir tahun ini penting karena berhubungan dengan anggaran rumah tangga dan kepuasan seluruh anggota keluarga. “Pasti ada perdebatan, misalnya, si kakak ingin ke pantai tetapi adik ingin ke daerah pegunungan.”
Minat berwisata bagi banyak keluarga di Indonesia memang semakin meningkat sejalan dengan perbaikan pendapatan. Pilihan wisata juga semakin beragam mulai dari tujuan wisata di dalam negeri hingga luar negeri, dari berbiaya murah hingga mahal.
Chairman One Shildt Financial Planning Risza Bambang mengatakan penentuan daerah tujuan wisata yang tepat sangat penting sebelum merencanakan liburan termasuk menentukan apakah menggunakan agen perjalanan atau jalan sendiri.
Risza melanjutkan pada saat ini banyak sekali agen perjalanan yang menawarkan beragam daerah tujuan wisata dengan paket-paket yang terlihat menarik. Jika belum punya tujuan, bisa jadi Anda hanya tergiur harga murahnya saja tanpa mempertimbangkan dengan matang.
Hellen Xu, Managing Director Travel Management Panorama Tours, mengatakan agen perjalanan memang menyediakan beragam pilihan paket wisata, konsumen tinggal menyesuaikan dengan keinginan dan kebutuhannya.
“Agen travel kami menyediakan paket yang beragam dan hampir semua destinasi kami sedia kan baik dalam dan luar negeri,” tutur Hellen.
Paket liburan ini mulai dari tiket, hotel, tempat liburan yang dipilih hingga pemandu wisata. Para keluarga yang tertarik hanya cukup membayar dan mengikuti rencana liburan yang disusun oleh agen travel.
Jika ingin menentukan sendiri lokasi yang ingin didatangi tetapi tidak ingin repot mengatur reservasi dan transportsi, katanya, konsumen bisa menyerahkan semuanya kepada agen perjalanan.
Menurut Hellen, hal itu sangat membantu keluarga yang ingin berlibur tetapi tidak memiliki waktu untuk mengatur rencana berlibur dengan detail. Saat ini, ujarnya, destinasi favoritkeluarga dari Indonesia masih tetap Eropa.
Namun, kata Hellen, Benua Biru itu biasanya banyak dipilih pada tengah tahun karena wisatawan dari Tanah Air pada umumnya menghindari musim dingin pada akhir tahun.
Adapun pada tahun ini Korea Selatan dan Jepang menjadi salah satu destinasi favorit.
Kedua negara ini, menurut Hellen, sangat diminati karena jaraknya tidak terlalu jauh dan masih tetap bisa melihat salju tanpa harus jauh-jauh terbang ke Eropa.
Bagi yang tak ingin pergi terlalu jauh, destinasi domestik menjadi opsi paling masuk akal untuk dieksplor. Pulau Dewata, Bali sejauh
ini masih menjadi daerah tujuan terfavorit.
Namun, Lombok dan Pulau Komodo secara perlahan makin mencuri perhatian wisatawan,baik dari domestik maupun mancanegara. Head of Partnerships traveloka.com Tantia
Dian P. Indah mengatakan dari sisi bisnis, pasar wisata dengan rute domestik jauh lebih menggiurkan dibandingkan dengan rute luar negeri.
Tantia mengungkapkan saat ini makin banyak konsumen yang menggunakan jalur online untuk menentukan destinasi liburan, karena mereka bisa memilih sendiri paket dan
membandingkan harganya.
Selain itu, tidak ada lagi cara manual yang mengharus kan seseorang membayar service fee. “Jika, terjadi kesalahpahaman konsumen bisa langsung menelepon atau kirim email atau lewat Twitter. Mudah kok,” katanya.
Situs travelicious, anak perusahaan Panorama Tours, juga memberikan pilihan bagi konsumen untuk menentukan sendiri biro perjalanan yang akan melayani liburannya.
Marketing Excecutive travelicious.co.id Alin Juniarty menjelaskan pada awal travelicious berdiri pada 2012 konsumen yang dikejar di rentang usia 17-35 tahun. Meski demikian, konsumen yang berumur 50-60 tahun juga meminati paket yang ditawarkan.
“Pada awalnya kami mendesain liburan untuk anak-anak muda yang suka tantangan atau olahraga ekstrem dengan paket perjalanan semisal ke pulau. Namun, lambat laun banyak ibu-ibu, komunitas atau keluarga yang ingin mengadakan acara mulai dari family gathering hingga untuk outing kantor,” katanya. (Luti Zaenuddin/Puput Adi Sukarno/Agnes Savithri/m07/m08/ Tisyrin N. Tsani/Atiqa Hanum)
Bersambung ke bagian kedua
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
