Bisnis.com, JAKARTA - Piala Dunia Qatar 2022, yang akan dimulai pada 20 November, akan menjadi turnamen FIFA termahal dalam sejarah, dengan total biaya sekitar US$220 miliar.
Angka ini jauh di atas biaya Piala Dunia 2014 di Brasil menelan biaya sekitar US$11,5 miliar dan Rusia 2018 sekitar US$14 miliar.
Sejak 2010 ketika negara Teluk Qatar dianugerahi tawaran untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia, negara itu telah merencanakan secara matang jaringan infrastruktur untuk melayani turnamen FIFA tingkat dunia.
Laporan menunjukkan bahwa biaya untuk membangun stadion baru saja, Qatar menghabiskan biaya berkisar antara US$6,5 miliar hingga US$10 miliar. Angka ini naik signifikan dari tawaran awal empat miliar dolar AS yang diusulkan.
Biaya lainnya yakni untuk pengembangan infrastruktur, termasuk pusat inovasi dengan hotel, jaringan metro yang canggih, dan bandara.
Untuk menyambut Piala Dunia, Qatar telah membangun kota baru, Kota Lusail, yang terkenal sebagai “Kota Sepak Bola”. Stadion Lusail akan berfungsi sebagai tempat utama dengan kapasitas 80.000 orang.
FIFA telah mengalokasikan US$440 juta sebagai dana alokasi untuk turnamen, meningkat US$40 juta dari tahun 2018.
Pertandingan pembukaan akan dimulai pada 20 November dan menampilkan 32 tim dan menarik lebih dari 1,2 juta pengunjung ke kota, lapor Al Jazeera.
Qatar, dengan populasi hanya 2,8 juta, adalah salah satu negara terkaya di dunia. Minyak bumi adalah sumber utama kekayaannya yang besar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
