Bisnis.com, JAKARTA - Dalam kunjungannya ke Ukraina, Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana dijadwalkan akan bertemu dengan Presiden Zelensky di istana Mariinsky yang terletak di Kyiv, Ukraina.
Pertemuan dijadwalkan akan berlangsung selama dua jam siang ini waktu setempat.
Mengapa pertemuan dilakukan di Istana Mariinsky? Istana Mariinsky memang tempat tinggal Presiden Ukraina.
Istana itu, dulunya tidak lebih dari gedung pemerintah lain yang jauh yang hanya bisa dilihat oleh publik dari balik pagar.
Melansir kyivpost, Istana yang dibangun pada abad ke-18 itu, telah ditutup untuk pengunjung selama hampir 12 tahun. Tempat itu juga sempat mengalami renovasi untuk mengembalikan citra baroknya dengan fasad pirus yang khas.
Meskipun pekerjaan selesai pada tahun 2017, bangunan tersebut tetap tidak bisa diakses oleh publik, dan hanya digunakan terutama untuk resepsi politik dan kenegaraan.
Pada tahun 2020, atau tepatnya 2 tahun alu, Istana Mariinsky akhirnya mulai menyambut pengunjung meski masih terbatas oleh pandemi.
Terletak di kawasan pemerintahan, istana ini masih digunakan oleh presiden untuk menyambut delegasi asing, dan kini sebagai destinasi wisata.
Mariinsky adalah sejarah yang unik, karena negara ini secara historis tidak dikenal dengan istana kerajaan. Di Kekaisaran Rusia, ibu kota Ukraina lebih merupakan kota provinsi yang tidak menarik untuk keluarga kerajaan yang tinggal di St. Petersburg dan Moskow.
Tapi kondisi itu tiba-tiba berubah pada tahun 1747, ketika Ratu Rusia Elizabeth menugaskan pembangunan Istana Mariinsky dan Gereja St. Andrew yang terletak di Keturunan Andriivsky.
Arsitektur istana Mariinsky
Kedua bangunan, yang ditujukan untuk keluarga kerajaan, dirancang oleh arsitek Italia Francesco Bartolomeo Rastelli, yang sebelumnya bekerja di Istana Musim Dingin dan Istana Vorontsov di St. Petersburg.
Pembangunan Mariinsky selesai pada 1752.
Mariinsky dibangun kembali dua kali. Pertama pada abad ke-19 setelah kebakaran dahsyat menghancurkan struktur kayunya, dan kemudian setelah Perang Dunia II ketika sebagian dihancurkan oleh bom.
Meskipun bangunan tersebut mengalami perombakan yang tidak dapat dikenali, rekonstruksi ini benar-benar menambah nilai pada istana, menurut Kozhukhar.
Lebih dari satu dekade kemudian, Mariinsky membangun kembali tampilan abad ke-19: Sebuah bangunan barok dua lantai dengan dinding fasad pirus, jendela tinggi dan pilar, langkan, dan plesteran yang dicat terang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
