Ini Dia Kota Termahal di Dunia untuk Tempat Tinggal

Bisnis.com, JAKARTA - Bukan Paris atau Singapura, kini kota Tel Aviv, di Israel, menjadi kota termahal di dunia untuk ditinggali, menurut laporan dua tahunan oleh Economist Intelligence Unit.

Kota Israel menduduki puncak indeks biaya hidup dunia EIU Desember 2021 untuk pertama kalinya, naik dari tempat kelima tahun lalu.

EIU mengatakan bahwa Tel Aviv naik peringkat terutama karena mata uang Israel, shekel, telah melonjak, "didukung terhadap dolar oleh keberhasilan peluncuran vaksin Covid-19 Israel."

Baca Juga Song Hye Kyo dan Jun Ji Hyun Akris Drakor Termahal, Dibayar Rp2,4 Miliar per Episode!

Dilansir dari CNBC, Israel memiliki salah satu program vaksinasi Covid-19 tercepat di dunia. Menurut angka dari Our World in Data, 62% populasi Israel telah divaksinasi penuh pada hari Senin. Pada awal November, shekel Israel naik 4% terhadap dolar AS tahun ini, tetapi sejak itu memangkas kenaikan tersebut.

Sekitar sepersepuluh harga barang naik di Tel Aviv, dalam penelitian terbaru EIU, yang mengamati harga lebih dari 200 produk dan layanan di 173 kota.

EIU mengatakan bahwa tingkat inflasi dari harga yang dilacaknya telah meningkat sebesar 3,5% tahun-ke-tahun dalam mata uang lokal hingga September 2021, naik dari hanya 1,9% pada tahun 2020. Dikatakan ini mewakili laju inflasi tercepat. dalam indeksnya selama lima tahun terakhir.

Baca Juga Sinopsis Drama One Ordinary Day, Remake Serial Criminal Justice

Masalah rantai pasokan, fluktuasi nilai tukar mata uang dan perubahan permintaan konsumen menyebabkan kenaikan harga komoditas dan barang lainnya, kata EIU. Transportasi mengalami kenaikan biaya terbesar, dengan harga bensin per liter naik rata-rata 21% pada tahun 2021, menurut penelitian.

Upasana Dutt, kepala biaya hidup di seluruh dunia di EIU, mengatakan bahwa harga diperkirakan akan naik lebih jauh di banyak kota selama tahun mendatang, karena gaji meningkat.

"Namun, kami juga mengharapkan bank sentral menaikkan suku bunga, hati-hati, untuk membendung inflasi," katanya, seraya menambahkan bahwa kenaikan harga ini harus, oleh karena itu, mulai moderat dari level saat ini.

Ibukota Prancis, Paris, turun ke peringkat kedua, bersama dengan Singapura. Roma, Italia, mengalami penurunan peringkat terbesar, berkat penurunan tajam dalam biaya bahan makanan dan pakaian.