Bisnis.com, SOLO - Kepala Dinas Pariwisata Sleman, Supramono, menyarankan pengunjung Tebing Breksi untuk tidak langsung mendatangi lokasi ketika ingin berwisata.
Pihaknya mengimbau agar masyarakat melakukan reservasi secara daring atau online terlebih dahulu melalui aplikasi VisitingJogja.
“Kalau bisa reservasi lewat online, kalau mau pakai VisitingJogja, kami anjurkan sehingga bisa dipantau, kalau yang mau datang berapa orang bisa kami pantau. Datang ke situ, kemudian di pintu masuk cek QR Code PeduliLindungi untuk skrining,” ucap Supramono.
Selanjutnya, guna mendukung protokol kesehatan, para pengunjung pun diwajibkan untuk mencuci tangan dan menjalani pengecekan suhu badan.
Adapun untuk kuota, saat ini pengunjung masih dibatasi, yakni hanya sebanyak sebanyak 25 persen dari total kapasitas. Selain itu, anak dengan usia di bawah 12 tahun pun belum diperbolehkan masuk.
Di sisi lain, meski telah dibuka sejak dua hari yang lalu, Supramono mengatakan bahwa Tebing Breksi belum ramai dikunjungi.
Menurutnya, hal tersebut disebabkan karena pengunjung Tebing Breksi biasanya didominasi dari rombongan massal anak sekolah.
Sementara itu, sebelum PPKM diberlakukan pengunjung Tebing Breksi didominasi oleh kelompok keluarga atau sekelompok kecil rombongan yang masih berasal dari satu daerah.
“Tebing Breksi kapasitasnya 10.000 orang. Selama ini, selama PPKM itu ya paling 200 orang, maksimal 500 orang. Jadi pembatasan 25 persen itu pasti tercapai ya karena pengunjungnya memang masih sedikit,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
