Patung-patung Tau Tau di Pemakaman Raja Tampang Allo di Tana Toraja. /Kemenparekraf
Travel

Mengenal Rambu Solo, Tradisi Upacara Kematian Termahal dari Toraja

Janlika Putri Indah Sari
Senin, 28 Juni 2021 - 18:26
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Rambu Solo ialah tradisi budaya dari masyarakat Toraja guna menyempurnakan kematian seseorang. Ritual pemakaman ini dilakukan oleh penduduk Toraja untuk menghantarkan para jenazah menuju kematian sebenarnya.

Masyarakat Toraja mempercayai seseorang itu mati dua kali. Dan dalam praktiknya, seseorang yang telah meninggal hanya dianggap mati  pertama jika belum dilakukan upacara  rambu solo. Jenazah yang belum di upacarai arwahnya dipercaya masih ada, namun rohnya menempati tubuh yang dianggap sakit dan terbaring lemah. Oleh kerana itu, pihak keluarga akan memperlakukan jenazah seperti masih hidup.

Fajar Nugroho dalam bukunya yang berjudul Kebudayaan Masyarakat Toraja (2015) menuliskan bahwa Rambu Solo adalah upacara adat kematian masyarakat Tana Toraja yang bertujuan untuk menghormati dan mengantarkan arwah orang yang meninggal dunia menuju alam roh.

"Dalam masyarakat Toraja, upacara pemakaman merupakan ritual yang paling penting dan berbiaya mahal. Upacara Rambu Solo' memiliki tingkatan yang mengacu pada strata sosial orang yang meninggal," tulis Fajar dalam bukunya.

Jadi, semakin kaya dan berkuasa seseorang yang meninggal, maka biaya upacara pemakamannya akan semakin mahal. Saat upacara Rambu Solo, seluruh warga akan semarak untuk menyaksikan.

Jenazah akan di arak ke tempat penyimpanan jenazah dengan jarak yang panjang. Meskipun ini adalah momentum duka cita, namun upacara tersebut menjadi hal yang di tunggu oleh masyarakat dan wisatawan. Apalagi, dalam Rambu Solo keluarga jenazah akan mengurbankan  kerbau dalam jumlah yang banyak.

Dalam bukunya Fajar juga menuliskan jika seorang bangsawan meninggal, jumlah kerbau yang dikorbankan antara 24-100 ekor. Jika golongan biasa meninggal, harus menyembelih 8 ekor kerbau dan 50 ekor babi. Lama upacara Rambu Solo untuk bangsawan bisa mencapai 7 hari, namun untuk orang biasa hanya 3 hari.

"Rokok juga menjadi pelengkap hidangan wajib bagi pemandu kerbau dan para tamu. Perlu diketahui bahwa tamu atau pelayat yang hadir dalam upacara Rambu Solo bisa mencapai ribuan. Jadi, bayangkan saja biaya yang diperlukan untuk upacara ini," tulis Fajar.

Namun, para anggota keluarga telah menyiapkan dana untuk upacara kematian tersebut. Sambil menyiapkan dana, keluarga akan mengawetkan jenazah dengan formalin agar bisa hidup berdampingan di rumah hingga siap melakukan Rambu Solo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro