Tamu W Bali Seminyak juga dapat bersantai di akhir pekan dengan menikmati pemandangan sunset dengan alunan musik yang groovy dan asyik dari Andy Chunes (PNNY / NL), Marc Roberts (Pantai People) dan Damian Saint pada 27 Maret 2021. /W Bali
Travel

Bahaya, Varian Delta Ancam Pembukaan Pariwisata Bali

Anissa Putri
Selasa, 22 Juni 2021 - 16:03
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Pembukaan destinasi pariwisata di Bali berpotensi meningkatkan penularan virus corona, di tengah munculnya varian delta di Indonesia.

Varian delta virus corona berpotensi membawa bisnis pariwisata Indonesia ke ambang kehancuran dan menimbulkan tanda tanya atas rencana untuk membuka kembali sebagian Riau dan Bali untuk wisatawan dari luar negeri.

Pada Senin (21/6/2021), pemerintah Indonesia mencatatkan ada 14.536 kasus baru yang merupakan angka harian tertinggi, sehingga jumlah total kasusnya menjadi lebih dari dua juta di Indonesia. Dengan jumlah kematiannya yang hampir 55.000 merupakan yang tertinggi di Asia Tenggara.

Sementara, persentase tes yang telah dilakukan, hasil positif di Indonesia adalah 41,1 persen, jauh di atas batas 5 persen yang dibatasi oleh World Health Organization (WHO) sebagai indikasi epidemi yang terkendali.

Dalam aturan pembatasan baru, di daerah berisiko tinggi atau "zona merah", bisnis yang tidak penting harus tutup pada jam 8 malam, tiga perempat dari tenaga kerja harus bekerja dari rumah dan pertemuan keagamaan dan sosial akan dilarang.

Melansir dari scmp.com, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan pembatasan baru akan berlaku hingga 5 Juli dan polisi serta tentara akan dikerahkan untuk memastikan kepatuhan.

Di Ibu Kota Jakarta, jam malam akan diterapkan mulai pukul 9 malam hingga 4 pagi di 10 area paling ramai, termasuk di jalan Gunawarman dan Senopati pada kawasan pusat bisnis Jakarta.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan hampir 90 persen dari 17.752 tempat tidur rumah sakit yang disediakan untuk pasien Covid-19 di Jakarta kini sudah terisi.

Berkembangnya virus corona yang menurut para ahli disebabkan oleh varian baru dan kampanye vaksinasi yang lambat, merupakan kemunduran bagi rencana pemerintah untuk membuka kembali Bali untuk pengunjung internasional bulan depan.

Pada hari Minggu (20/06), Menteri Pariwisata Sandiaga Uno mengatakan pemerintah sekarang berharap untuk membuka kembali perbatasan pada kuartal ketiga sebagai gantinya.

Lonjakan infeksi juga mempertanyakan nasib koridor perjalanan antara Singapura dan Nongsa di Batam dan Lagoi di Bintan, dua wilayah provinsi Kepulauan Riau. Koridor tersebut awalnya dijadwalkan dibuka pada bulan April, tetapi diundur menjadi Juli dan sekarang tampaknya terancam penundaan lebih lanjut.

Sandiaga sebelumnya mengatakan pembukaan kembali pulau-pulau ini akan tergantung pada situasi pandemi di seluruh negeri.

Hingga Senin, Bali dan Riau masing-masing mencatat 48.436 dan 22.527 total kasus. Sementara Bali berharap telah memvaksinasi penuh 3 juta dari 4,36 juta penduduknya pada akhir Juni, sejauh ini hanya 1,9 juta penduduk yang menerima dosis pertama mereka. Sementara di Riau, berpenduduk 6,83 juta, sedikit lebih dari 490.000 telah menerima suntikan pertama mereka.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Anissa Putri
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro