Bisnis.com, JAKARTA - Setelah munculnya kudeta militer, Myanmar telah menutup semua bandara dan menangguhkan penerbangan.
Menurut badan pemerintah yang bertanggung jawab atas perjalanan udara di negara itu, semua penerbangan penumpang di Myanmar telah ditangguhkan menyusul kudeta militer. Saat peristiwa tersebut berlangsung, berbagai kedutaan besar di negara tersebut mulai memperbarui kondisi di platform media sosial mereka.
Kedutaan Besar AS di Myanmar membuka halaman Facebook-nya dan menginformasikan bahwa jalan menuju bandara internasional di Yangon, kota terbesar Myanmar, ditutup pada hari Senin. Halaman Twitter mereka mengatakan laporan menunjukkan bahwa semua bandara di Myanmar ditutup" dan mereka telah mengeluarkan "peringatan keamanan" menyusul penahanan pemimpin Myanmar Aung San Suu Kyi.
Pada hari Senin, militer Myanmar menahan Aung San Suu Kyi dan beberapa pemimpin yang dipilih secara demokratis dan merebut kekuasaan. Militer kemudian mengumumkan keadaan darurat dan mengumumkan untuk mengadakan pemilihan baru di akhir keadaan darurat satu tahun.
Sampai sekarang, semua perjalanan udara internasional ke negara itu telah dihentikan dan penerbangan telah ditangguhkan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
