Bisnis.com, JAKARTA - Menurut temuan terbaru Survei Biaya Hidup Seluruh Dunia dari The Economist Intelligence Unit (EIU), Prancis tercatat sebagai kota dengan biaya hidup tertinggi di dunia.
Disusul dengan Hong Kong dan Zurich sebagai pendatang baru berada di peringkat 3. Perubahan biaya hidup termahal ini, telah dipengaruhi adanya pandemi corona sejak awal 2020.
Sementara itu, Singapura merosot ke peringkat empat. Namun banyak perubahan mengungkapkan Eropa semakin mahal, baik untuk penduduk maupun ekspatriat.
Pada saat yang sama, kota-kota di sebagian besar Amerika dan Afrika telah mengalami penurunan biaya hidup. Dolar yang lebih lemah telah mengurangi beberapa biaya di AS, misalnya.
Pandemi Covid-19 telah menyebabkan melemahnya dolar AS sementara mata uang Eropa Barat dan Asia Utara menguat terhadapnya, yang pada gilirannya telah menggeser harga barang dan jasa.
Upasana Dutt, kepala Biaya Hidup Sedunia di EIU, mengatakan kota-kota di Asia mendominasi peringkat dalam beberapa tahun terakhir, tetapi pandemi telah mengubah peringkat edisi ini.
"Dalam hal barang-barang konsumsi, telah terjadi kenaikan tajam harga komputer, sementara harga pakaian mengalami penurunan." ujarnya dilansir dari International Investment.
"Pandemi Covid-19 telah menyebabkan melemahnya dolar AS, sementara mata uang Eropa Barat dan Asia Utara menguat terhadapnya, yang pada gilirannya telah menggeser harga barang dan jasa."
Survei tersebut mengamati harga 138 barang dan produk di 130 negara di seluruh dunia. Dutt mengatakan banyak perubahan telah dipicu oleh perubahan kebiasaan konsumen selama tahun ini, dengan kerja jarak jauh menyebabkan lonjakan permintaan untuk laptop dan teknologi kantor rumah.
Berikut 10 kota termahal teratas dalam daftar EIU adalah:
- Paris
- Zurich
- Hongkong
- Singapura
- Tel Aviv
- Osaka
- Jenewa
- New York
- Kopenhagen
- Los Angeles
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
