Planet Properindo
Travel

Okupansi Capai 75 Persen, Planet Properindo Siap Tambah Hotel Baru

Dewi Andriani
Kamis, 1 Oktober 2020 - 06:23
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Sejak pemerintah memutuskan untuk mencabut kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di beberapa daerah, tingkat okupansi hotel mulai meningkat, salah satunya Hotel Vue Palace yang berlokasi di Bandung milik PT Planet Properindo Jaya (PLAN).

Jerry Misa Egeten Direktur PLAN mengatakan saat ini secara rata-rata okupansi hotel di Bandung sudah tercatat mencapai kenaikan hingga 60 persen setelah berakhirnya masa PSBB dan memasuki masa adaptasi kebiasaan baru (AKB).

Kenaikan okupansi tersebut juga didukung adanya relaksaksi peraturan pemerintah Kota Bandung yang membuat masyarakat di sekitar Jawa Barat melakukan revenge tourism setelah terlalu lama berada di dalam rumah, khususnya warga Jakarta yang merasakan PSBB selama berbulan-bulan.

"Kami juga sangat yakin tingkat okupansi akan terus meningkat. Pada saat situasi sekarang ini yang baru memasuki fase AKB saja sudah meningkat sangat drastis, apalagi jika seluruh peraturan pembatasan dicabut maka industri yang akan cepat pulih adalah industri pariwisata dan perhotelan," ujarnya.

Pihaknya pun optimistis hingga akhir tahun okupansi Hotel Vue Palace bisa mencapai 75 persen. Hal ini didukung pula adanya kontrak dengan production house dari sebuah sinetron yang akan mengisi sekitar 30 persen kamar Hotel Vue Palace setiap harinya.

Jerry mengatakan meski banyak jumlah wisatawan yang berdatangan, pihaknya selalu memastikan protokol kesehatan tetap dijalankan dengan disiplin, sehingga para tamu tidak khawatir jika akan menginap di hotel.

Optimistis dengan okupansi perhotelan, saat ini PLAN juga tengah melakukan pembangunan creative economy hotel di daerah Kelapa Gading tepatnya di 3 lantai teratas Gedung CITI HUB, dengan menggunakan dana hasil Penawaran Umum.

Hotel yang bernama CITI HUB Rooms Inc ini akan dikelola oleh Artotel selama 10 tahun dan direncanakan memiliki 102 kamar yang dilengkapi dengan fasilitas Coffee bar, Gym & Spa, Co-working space, dan 3 ruang pertemuan dengan kapasitas masing – masing 150 orang per ruangan.

Antonyo Hartono Tanujaya, Direktur Utama PLAN meyakini saat seperti ini merupakan waktu yang tepat menyiapkan strategi yang akan digunakan ketika pandemi berakhir.

"Target strategi pertama kami adalah warga Jakarta yang sudah jenuh di rumah tetapi tidak memiliki akses untuk pergi ke luar kota maka kami membangun hotel agar warga Jakarta bisa melakukan staycation atau kegiatan menginap di sebuah hotel yang dekat dengan rumah hanya untuk mengganti suasana sementara," ujarnya.

Daerah Kelapa Gading menjadi pilihan lokasi hotel karena merupakan pusat distrik bisnis di Jakarta Utara. Menurutnya Kelapa Gading merupakan pilihan yang tepat karena permintaam akan kebutuhan kamar masih lebih besar dibandingkan jumlah jumlah kamar yang tersedia, baik untuk golongan menengah (budget hotel) maupun untuk golongan atas (hotel bintang lima).

Apalagi Kelapa Gading juga dikelilingi oleh berbagai tempat hiburan seperti shopping mall, sport station, exhibition dan convention hall.

Saat ini, kebutuhan hotel yang praktis dan terjangkau sangat diminati oleh semua orang khususnya bagi warga yang ingin melakukan staycation. Namun seringkali hotel dengan harga terjangkau hadir dengan fasilitas yang seadanya.

"Karena Itu, strategi kedua kami adalah melakukan pengembangan bisnis konsultasi dan manajemen pengelolaan hotel & resort yang dimana segmen hotel yang akan dijangkau mencakup Capsule Hotel, Budget Hotel, dan hotel bintang 3 (tiga)," tambahnya.

Seluruh segmen tersebut dipilih PLAN karena membutuhkan modal yang minim, waktu BEP (Break Even Point) yang singkat, dan hanya membutuhkan sedikit ruang untuk setiap kamarnya, sehingga dapat memiliki tingkat okupansi yang lebih tinggi dibandingkan dengan hotel pada umumnya.

Ke depan, PLAN akan segera menghasilkan pendapatan dari pengembangan bisnis baru tersebut. Ditargetkan pada tahun 2021, dengan dua hotel tersebut, PLAN dapat mencatatkan pendapatan sekitar Rp39,2 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dewi Andriani
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro