Wisata di Yunani
Travel

Yunani Tawarkan Insentif Pariwisata

Gloria Fransisca Katharina Lawi
Rabu, 10 Juni 2020 - 14:54
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA -- Yunani adalah salah satu negara di dunia yang menawarkan insentif pariwisata bagi turis internasional.

Dikutip dari Insider, Rabu (10/6/2020), pemerintah Yunani sudah menjanjikan pajak untuk transportasi termasuk penerbangan menuju Yunani akan diturunkan.

Yunani yang sangat responsif sejak awal merebaknya pandemi awalnya ingin membuka wisata per 1 Juli 2020. Namun jadwal tersebut dimajukan menjadi 15 Juni 2020 seiring dengan bandara di Athena dan Thesalonikki yang aktif kembali.

Saat ini semua penumpang dari penerbangan internasional yang masuk ke Yunani harus menjalani tes kesehatan dan karantina. Mulai 14 Juni 2020, warga negara di luar Eropa masih ditolak untuk masuk ke Yunani meski untuk kepentingan berwisata.

Barulah per 15 Juni 2020, pelancong dari negara berisiko tinggi Covid-19 yang masuk dalam daftar dari European Union Aviation Safety Agency (EASA), harus jalani tes Covid-19. Ketentuan ini berlaku juga bagi pelancong dari Amerika dan Inggris.

Kementerian Luar Negeri Yunani menyatakan pendatang dari ragam wilayah yang masuk ke Yunani harus menjalani karantina di hotel sembari menunggu hasil tes. Lama karantina juga sangat tergantung dari hasil tes, isolasi bisa cukup satu pekan atau karantina dibawah pengawasan tim medis selama dua pekan. Sementara itu pendatang dari area berisiko rendah seturut daftar EASA berkewajiban harus ikut rapid tes mulai 15 Juni 2020.

Aturan ini berlaku per 1 Juli pada semua bandara di Yunani. CNN melaporkan, pariwisata memiliki kontribusi 20% pada ekonomi Yunani. Maka dalam upaya menarik minat wisatawan dan menurunkan dampak pandemi terhadap ekonomi maka Yunani memangkas pajak pertambahan nilai pada semua moda transportasi dari 24% menjadi 13%. Dengan demikian perjalanan mengelilingi Yunani menjadi lebih murah.

Perdana Menteri Kyriakos menegaskan dengan yakin Yunani akan kembali menggeliatkan ekonomi dengan optimal.

"Kami yakin bisa menang dalam krisis ini seperti halnya kami berhasil mrnangani penyebaran virus," ujarnya.

John Hopkins mencatat Yunani memiliki angka 3.049 kasus Covid-19. Adapun angka kematian tercatat 182. Hal ini dikarenakan Yunani sudah lebih awal melakukan lockdown. Mereka melonggarkan lockdown pada 4 Mei 2020 dengan membuka kembali restoran, kafe, ritel, salon, shopping mall, situs arkeologi dan bersejarah, juga bar.

Dalam pengoperasian pembatasan sosial jumlah orang per meja di restoran maupun bar tidak boleh lebih dari 6 orang. Pemakaian masker juga masih diwajibkan dalam transportasi, dan tempat publik. Pengecekan suhu juga menjadi prosedur wajin di setiap tempat wisata dan ruang publik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro