Ilustrasi/Julemag
Travel

New Normal, Begini Prediksi Wisata Bakal Berjalan

Dewi Andriani
Senin, 8 Juni 2020 - 19:54
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Pada era new normal, ketika liburan dan perjalanan antar kota sudah diperbolehkan dan dibuka, masyarakat diprediksi akan lebih banyak menggunakan kendaraan atau mobil pribadi dibandingkan dengan pesawat.

Selain lebih aman dari risiko tertular Covid-19, menaiki kendaraan pribadi juga lebih murah dibandingkan dengan pesawat terbang yang kemungkinan harganya meningkat dua kali lipat, karena pembatasan jumlah penumpang yang hanya boleh diisi oleh 50 persen.

Selain itu, untuk menaiki pesawat terbang prosesnya pun lebih panjang dengan waktu tunggu yang lebih lama karena banyaknya persyaratan yang harus dipenuhi.

Managing Partner Inventure Yuswohady mengatakan, dalam kondisi new normal tersebut, lokasi wisata yang kemungkinan bakal ramai dikunjungi adalah yang memiliki jarak tempuh lebih dekat dari Jakarta ketika dijangkau dengan kendaraan pribadi seperti Bandung, Cirebon, Semarang, dan Yogyakarta.

Sementara itu, untuk lokasi wisata yang terbilang jauh dan hanya dapat ditempuh dengan pesawat terbang seperti Raja Ampat kemungkinan akan redup.

“Tourism akan semakin mikro, jaraknya pun ngga lagi yang jauh-jauh dengan waktu wisata yang hanya sekitar dua atau tiga hari. Jogja kemungkinan jadi salahs atu lokasi wisata yang bakal ramai karena mudah dijangkau,” tuturnya.

Adapun untuk lokasi wisata Bali kemungkinan masih akan ramai tetapi wisatawan akan lebih memilih untuk mengunjungi lokasi yang rural dan remote seperti di Ubud dan pedesaan. Di sana, wisatawan akan lebih banyak menghabiskan waktu untuk memulihkan jiwa dengan yoga atau bersemedi.

“Setelah new normal, akan menjadi momentum rise of wellness, orang juga bakal lebih memilih berwisata ke tempat yang lebih remote dengan jumlah kecil tidak lagi rombongan, masih ada yang group tapi jumlahnya tidak banyak,” tambahnya.

Adapun untuk wisatawan senior atau yang berusia lanjut, kemungkinan jumlahnya akan berkurang karena risiko tertular Covid-19 terhadap kelompok tersebut terbilang cukup tinggi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dewi Andriani
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro