Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Wisatawan Mancanegara Kapok Datang ke Bintan, Ini Penyebabnya

Sejumlah turis mancanegara dilaporkan kapok untuk datang kembali ke Pulau Bintan akibat pencemaran lingkungan
Newswire
Newswire - Bisnis.com 22 Januari 2020  |  17:51 WIB
Wisatawan Mancanegara Kapok Datang ke Bintan, Ini Penyebabnya
Plt. Gubernur Kepri dan jajaran FKPD saat meninjau tempat penyimpanan limbah minyak hitam di kawasan wisata Lagoi, Bintan, Kepri. - Antara/Ogen

Bisnis.com, BINTAN - Sejumlah turis mancanegara dilaporkan kapok untuk datang kembali ke Pulau Bintan akibat pencemaran lingkungan. 

Menurut Environment Estate Departemen Nirwana Resort Hotel, Lagoi, Binyan, I Gede. E sejumlah turis asing mengaku kapok datang ke Bintan akibat limbah minyak hitam yang mencemari sepanjang garis pantai di kawasan itu.

Menurut I Gede para turis rata-rata mengeluh tak leluasa menikmati pantai karena khawatir terkontaminasi cairan kotoran oli bekas tersebut.

"Mereka kecewa pada pihak hotel, karena tak sesuai ekspektasi. Memang jarang yang minta ganti rugi, tapi kebanyakan tak mau lagi datang kemari," kata I Gede. E, Rabu (22/1/2020).

I Gede menyebutkan sejak November 2019 hingga Januari 2020 hampir setiap pagi dan sore hari pihaknya rutin membersihkan pantai dari limbah minyak.

Ada 36 petugas pantai yang berkutat membersihkan dua pantai terpapar limbah minyak yaitu pantai Mayangsari dan Nirwana Hotel.

"Dalam sehari ada sekitar tiga kubik limbah minyak yang ditampung menggunakan drum," ujarnya.

Lebih lanjut ia menyebut limbah-limbah tersebut dikumpulkan di gudang penyimpanan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) di kawasan setempat.

Sampai saat ini, kata dia, sudah ada sekitar 160 drum berisi limbah minyak yang terkumpul di gudang tersebut.

"Nanti akan diambil oleh pihak BBIR selaku pengelola daerah wisata Lagoi. Selanjutnya, kami tak tahu lagi limbah itu mau diapakan," tuturnya.

Dia turut menyampaikan permasalahan limbah minyak ini terjadi hampir setiap tahun, terutama saat musim utara.

Limbah minyak ini berasal dari wilayah Out Port Limit (OPL) atau perairan perbatasan Indonesia, Singapura, dan Malaysia.

Sejauh ini belum ada langkah konkret dari pemerintah daerah untuk mengatasi masalah limbah minyak ini. "Ini tentu tak baik bagi iklim pariwisata Bintan ke depan, kalau tak segera diatasi," tutur I Gede.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

bintan

Sumber : Antara

Editor : Saeno

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    Terpopuler

    Banner E-paper
    back to top To top