Barista memproses kopi dengan mesin pada Coffee Processing Festival di Rumah kreatif Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis (25/7/2019). Kegiatan edukasi yang melibatkan peserta dari pekebun kopi dan pelaku industri kopi tersebut, merupakan cara untuk meningkatkan kualitas produk kopi rakyat./ANTARA -Budi Candra
Kuliner

Bisnis Coffee Shop Cukup Menjanjikan, Ini yang Perlu Disiapkan

Anitana Widya Puspa
Sabtu, 24 Agustus 2019 - 15:15
Bagikan

Bisnis.com, BALIKPAPAN - Bisnis coffee shop atau warung kopi dinilai cukup potensial karena keuntungan yang diperoleh menjanjikan seiring dengan perubahan gaya hidup masyarakat.

Ahli kopi Pambudi Prasetyo mengatakan, warung kopi kini bukan lagi sekadar makan dan minum saja, tetapi sudah menjadi tempat untuk bersosialisasi.

Menjamurnya warung kopi saat ini, menurut Pambudi, karena masyarakat Jakarta tidak lepas dari kopi dalam menjalankan aktivitasnya sejak dari pagi hingga sore bahkan malam.

"Tingginya minat masyarakat terhadap kopi membuat bertumbuhnya coffee shop, baik merek lokal maupun brand-brand terkemuka," ujarnya Sabtu (24/8/2019).

Data dari Ditjen Industri Agro Kemenperin menyatakan, pertumbuhan konsumsi produk kopi olahan dalam negeri meningkat rata-rata 7 persen per tahun. Indonesia adalah negara penghasil biji kopi terbesar keempat di dunia setelah Brazil, Vietnam dan Kolombia.

"Ini menjadi potensi pengembangan industri pengolahan kopi di dalam negeri. Produksi kopi kita adalah 639.000 ton tahun 2017 atau 8 persen dari produksi kopi dunia dengan komposisi 72,84 persen merupakan kopi jenis robusta dan 27,16 persen kopi jenis arabika,"imbuhnya.

Menurut Pambudi untuk membuka warung kopi tidak membutuhkan ruang yang luas dengan ukuran 3x3 meter sudah bisa membuat ruangan yang nyaman tinggal menyuguhkan kopi dan makanan sesuai selera.

Bagian penting lainnya adalah ketersediaan listrik yang memadai mengingat hampir semua mesin yang dipergunakan di warung kopi modern menggunakan listrik bahkan menggunakan kapasitas besar.

Lebih jauh Barista asal Bali, Nyoman Suweca mengatakan untuk mendirikan coffee shop kekinian yang menampilkan frame mural yang menarik, dengan investasi lampu, meja dan kursinya, serta sekitar 4 jenis mesin untuk membuat kopi diperlukan investasi awal berkisar antara Rp100 - 150 juta.

"Biasanya satu coffee shop juga minimal mempekerjakan antara 4 -5 orang, termasuk barista dan waiter [pramusaji]," tuturnya.

Menurut dia investasi terbesar adalah pada harga mesin-mesin seperti coffee grinder (mesin giling kopi), mesin espresso, french press (alat penghilang ampas kopi), milk steamer, dan kulkas untuk menyimpan susu dan campuran bahan kopi lainnya (chest freezer).

"Harga satu jenis mesin saja berada sekitar Rp35--Rp50 juta; kemudian juga jenis kopi yang banyak disukai saat ini adalah jenis kopi premium atau specialty coffee [jenis kopi khusus yang tumbuh di daerah tertentu],” paparnya.

Di bidang usaha coffee shop, daya listrik setiap jenis mesin berbeda-beda, bervariasi antara 1.200 watt sampai 1.300 watt, di luar daya boiler.

Biasanya setiap venue memiliki minimal 4 jenis mesin, serta pendingin ruangan (AC) sehingga untuk menyediakan daya listrik beserta sparedaya tersedia, mereka perlu menyediakan sekitar 10.000 watt, ujar Suweca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Akhirul Anwar
Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro