Travel

Cerita Si Jagur di Kota Tua Jakarta

Azizah Nur Alfi
Sabtu, 16 Juli 2016 - 18:58
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Tati Rahmiati, perempuan asal Tana Toraja, Sulawesi Selatan, heran saat mengetahui makna kepalan tangan dengan ibu jari diapit jari telunjuk dan jari tengah, tidak lain merupakan kepercayaan orang Portugis takhayul saat masih menduduki Batavia. Yang diketahuinya selama ini, simbol tersebut berarti tanda kesuburan dan seringkali diartikan negatif.

Cerita kepercayaan orang Portugis itu baru diketahuinya saat mengikuti perjalanan bersama Jakarta Food Adventure dalam tur Explore Kota Tua, Taste The Dutch & Betawi Culinery, beberapa waktu lalu. Selama empat jam, Tati bersama 19 peserta rombongan lainnya menjelajah bangunan bergaya arsitektur art deco dan klasik, serta bernilai sejarah di kawasan Kota Tua Jakarta. Rute jelajah diawali dari Stasiun Jakarta Kota, Museum Bank Mandiri, Kedai Seni Djakarte, Museum Sejarah Jakarta, Keukenhof, Kedai Kopi Aroma Nusantara, Jembatan Kota Intan, Toko Merah, dan berakhir di Historia Resto and Bar.

“Selama 9 tahun di Jakarta, lewat asal lewat saja. Saya tidak mengetahui cerita lebih dalamnya tentang sejarah Kota Tua,” ceritanya pagi itu ketika akan memulai perjalanan.

Peserta dapat dengan mudah menjumpai Meriam Si Jagur karena terletak di halaman depan Museum Sejarah Jakarta atau Museum Fatahillah. Ukurannya yang besar seberat 3,5 ton dengan simbol kepalan tangan yang tak biasa, jelas memancing perhatian pengunjung kawasan Kota Tua.

Papan penunjuk menjelaskan meriam Si Jagur awalnya dibuat oleh NT Boccaro di Makao untuk memperkuat benteng Portugis di Malaka. Pada 1641, meriam ini jatuh ke tangan VOC, dibawa ke Batavia sebagai alat pertahanan kota. Di atas meriam ini terdapat tulisan Ex Me lpsa Renata Sum (Aku diciptakan oleh diriku sendiri).

Pemandu wisata Jakarta Food Adventure, Adjie Hadiapriawan, mengatakan pada masa itu orang Portugis masih percaya bahwa roh-roh jahat. Roh jahat ini akan masuk melalui melalui lubang-lubang pada tubuh manusia pada malam hari. Maka, kepalan tangan dengan ibu jari yang diapit di antara jari tengah dan telunjuk jari itu berfungsi menutup diri dari roh jahat.

Dengan meletakan ibu jari berada di antara jari teluntuk dan jari tengah, dianggap sudah menutup beberapa lubang yang lain pada tubuh, seperti mata, hidung, dan telinga. “Seringkali wisatawan asing yang saya dampingi tertawa geli setelah melihat Si Jagur,” tuturnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro